PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) meneken kesepakatan bersama dengan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Republlk Indonesra (Jamdatun) terkait penanganan masalah hukum. Kesepakatan ini diharapkan bisa meningkatkan efektivitas penyelesaian masalah hukum perdata baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Kerja sama dengan Jamdatun akan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi kedua belah pihak dalam bidang perdata dan tata usaha negara.
“Kami berharap kerja sama ini dapat mendukung kegiatan usaha IPC dalam pengelolaan pelabuhan,” kata Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G. Masassya, dalam siaran persnya.
Menurut Elvyn, kerja sama antara Pelindo II dengan Jamdatun meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukumn lainnya.
Jamdatun Kejaksaan Agung, Loeke Larasati mengatakan kerja sama dengan IPC merupakan dukungan nyata Korps Adhyaksa terhadap upaya pemerintah mengoptimalkan fungsi pelabuhan dalam perdagangan.
“Pendampingan hukum ini sejalan dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2016,” katanya.
Laoke menyatakan, pendampingan atau pertimbangan hukum itu dilakukan dengan prinsip mengutamakan pencegahan, mengurangi pelanggaran, dan meningkatkan kepatuhan.
Pada kesempatan yang sama, ditandatangani pula MoU Penanganan Masalah Hukum Bdang Perdata dan Tata Usaha Negara antara para General Manager Cabang Pelabuhan Indonesia II dengan Kepala Kejaksaan tinggi (KEJATI) di masing-masing wilayah.
Elvyn mengungkapkan, Pelindo II mempunyai tugas penting salah satunya mengelola pelabuhan di tempat terpencil, terluar, dan tertinggal. “IPC mendapat tugas untuk membangun dan mengoperasikan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat. Dalam pembangunan pelabuhan tersebut, IPC juga membutuhkan pendampingan hukum terutama terkait perdata dan tata usaha negara,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Pelabuhan Kijing merupakan pelabuhan laut dalam yang dibangun untuk mengakomodasi arus kargo di Kalimantan Barat. Pelindo II akan membangun empat terminal, yakni terminal multiguna, terminal curah cair, terminal peti kemas, dan terminal curah kering.
Groundbreaking pembangunannya sudah dilakukan beberapa bulan lalu, diharapkan 2019 sudah bisa selesai dan dapat beroperasi. (pld2/***)