Pelayaran yang berkegiatan di Marunda Center Terminal (MCT) protes kepada pengelola terminal tersebut, karena menaikkan tarif air tawar secara sepihak, tanpa sosialisasi kepada para shippingine maupun keagenan pelayaran.
Kenaikan tersebut juga belum mendapat persetujuan INSA Jakarta, sebab organisasi inipun menyatakan tak pernah diajak bicara mengenai kenaikan tarif air tawar itu.
“Belum ada persetujuan dengan INSA Jaya. Kita juga belum diajak meeting membahasa soal tarif air tawar yang diberlakukan di MCT,” kata Munif, ketua seksi bidang hukum INSA Jaya kepada Ocean Week, Senin siang (8/2).
Sementara itu, Banu Amza (ketua INSA seksi Marunda) membenarkan kalau manajemen terminal Marunda Center telah menaikkan tarif air tawar tanpa bersosialisasi kepada para pengguna jasanya.
“Kami juga baru tau, tiba-tiba tarif air tawar naik. Mereka secara sepihak telah menaikkan tarif tersebut. Makanya kami minta agar dibicarakan lebih dulu dengan para pengguna jasa disini,” ujar Banu.
Menurut Banu, masalah kenaikan tarif air tawar ini pun belum dibicarakan dengan INSA Jaya.
“INSA Jaya belum kasih persetujuan. Apa sampai sosialisasi,” ungkapnya.
Ocean Week yang mengkonfirmasi mengenai hal ini ke pengelola MCT, diperoleh keterangan jika tarif air memang benar naik.
“Iya tarif air kami naik dan sudah diumumkan ke para pelanggan sebelum kenaikan tersebut karena memang biaya air yang naik. Tapi, harga kami masih lebih murah dibandingkan dengan yang lain. Kami mengerti masa covid akan ada kesulitan dari semua pihak, karena itu kami tidak ada kenaikan selama beberapa tahun terakhir dan kami mengambil jalan tengah untuk kenaikan yang rasional untuk memastikan baik pihak vendor, PBM, dan pelayaran tidak terdampak secara signifikan,” kata Edwin Suparman, Dirut MCT, beberapa waktu lalu. (**)