Lalu lintas kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terhenti sejak Selasa (16/1) sore akibat terkendala sistem pelayanan tunggal berbasis elektronik (Inaportnet) yang “ngadat” atau mengalami gangguan teknis.
Ketika hal ini dikonfirmasi ke Ketua DPC INSA Surabaya, Steven H Lesawengen Rabu pagi ini (17/1), membenarkan jika inaportnet di pelabuhan Tanjung Perak sempat ngadat, namun cepat diantisipasi oleh pihak Otoritas Pelabhan (OP) dengan cara manual.
“Ngadat hanya beberapa jam saja, dan ini hal yang wajar karena namanya juga IT, namun OP (Kantor OP Tanjung Perak) cepat mengantisipasi dengan cara manual, sehingga kapal tidak terlalu lama menunggu,” ujar Steven melalui WhasApp-nya.
Steven juga mengemukakan bahwa antara INSA Surabaya dengan pihak OP telah ada kesepakatan, jika inaportnet terjadi masalah (ngadat) lebih dari 3 jam, maka pelayanan dilakukan secara manual. “Kemarin (Selasa, 16/1) kami (INSA) bertemu dengan pihak OP,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya, Hery Suryono saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa malam, mengatakan, layanan “Inaportnet” tak dapat beroperasi akibat mengalami gangguan teknis.
Dia mengatakan, gangguan teknis yang terjadi pada pelayanan Inaportnet salah satunnya berdampak pada tidak dapat diterbitkannya Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal (SPOGK) bagi kapal-kapal yang sudah siap berlayar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Menurut dia SPOGK itu merupakan dokumen penting, yang menjadi dasar bagi Kantor Kesyahbandaran setempat untuk kemudian menerbitkan surat izin berlayar. Maka tanpa dokumen SPOGK, selama kerusakan layanan Inaportnet belum dapat diperbaiki, pergerakan kapal akan terhenti di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Sampai sekarang kami masing menunggu penyelesaian masalah ini oleh tim terkait,” katanya.
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya, lanjut dia, juga masih menunggu arahan dari kantor pusat di Jakarta seandainya kerusakan layanan Inaportnet tak segera dapat diperbaiki.
Pelayanan Inaportnet diterapkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sejak setahun yang lalu, salah satunya untuk menghindari adanya kontak person antara petugas pelayaran dan petugas di pemerintah (kantor OP/Syahbandaran) sekaligus mencegah terjadinya pungutan liar.
Layanan tunggal berbasis internet ini mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang standar, melayani kapal dan barang di pelabuhan dari seluruh instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan.
Menurut sejumlah pengguna jasa di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, layanan Inaportnet sejak pertama kali diterapkan telah beberapa kali mengalami kendala teknis.
Hanya saja kerusakan teknis layanan Inaportent yang terjadi sejak sore tadi dirasa yang paling lama karena hingga malam ini tak kunjung selesai diperbaiki.
“Sementara kami masih menunggu arahan dari kantor pusat, tim IT kami masih sedang berupaya memperbaikinya,” ucap Hery. (ant/**)