Indonesian Maritime Pilots Association (INAMPA) selama dua hari (Selasa, 3/11 dan Rabu 4/11) melakukan courtesy call (kunjungan kehormatan) dengan Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono SE, MM, dan Kepala Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia S.Sos, MM.
Rombongan INAMPA yang dipimpin President asosiasi pandu Indonesia Pasoroan Herman Harianja, bersama para pengurus pusat dan dewan perwakilan wilayah, diterima oleh KASAL maupun Kepala Bakamla dengan sangat ramah.
Pada kesempatan bertemu dengan KASAL, kata Herman Harianja, pihaknya menyampaikan beberapa point penting untuk menunjukkan bisnis maritim dan keamanan maritim di Indonesia antara lain menyangkut Maritime Safety, Maritime Security, Maritime Environmental Protection, dan Other Maritime Issues.
“Kami (INAMPA) juga minta kepada KASAL untuk perlu menindak tegas dan terukur terhadap Pandu-pandu asing yang penugasannya ilegal terutama di Perairan Kepri dan sekitarnya agar diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” katanya kepada Ocean Week, di Kantor INAMPA, Jakarta, Rabu siang.
Menurut Herman, apa yang disampaikannya ke KASAL juga diinfokan kepada kepala Bakamla.
“Kami (INAMPA) sebagai organisasi profesi pandu yang diakui pemerintah RI dan dunia internasional dengan kedua institusi penegak keamanan laut tersebut untuk meningkatkan kinerja, ingin berkolaborasi,” ujar Herman bersemangat.
Herman menegaskan bahwa INAMPA akan mendukung penuh semua program strategis Kasal maupun Bakamla.
“INAMPA juga bermohon agar kapal-kapal niaga yang sedang dipandu tak diberhentikan oknum aparat keamanan. Jadi bagaimana kapal2 itu aman sampai pelabuhan. Inampa siap bekerja sama memberikan literasi kepada TNI AL khususnya tentang pemanduan kapal,” ungkapnya.
Herman mengatakan jika KASAL Laksamana TNI Yudo Margono sangat senang menerima pengurus Inampa, di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta.
Sementara itu, saat bertemu Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia pada Rabu (4/11), di Markas Besar Bakamla Jakarta, Herman pun menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi bagaimana memajukan maritim Indonesia.
Dia juga bercerita bagaimana Bakamla sudah menginisiasi pembentukan Indonesia maritime information center (imic) sebagai pusat informasi yang terintegrasi tentang kemaritiman indonesia yang selama ini masing-masing instansi/institusi memiliki sistem ini namun belum terintegrasi.
“Itu yang disampaikan oleh Laksamana Madya TNI Aan Kurnia (kepala Bakamla) saat menerima INAMPA,” kata Herman.
Inampa, ucap Herman, akan mendukung institusi siapapun untuk melakukan pengamanan di laut RI. “Bukan banyak institusi seperti saat ini, jadi hanya satu coast guard,” katanya lagi.
Pada saat bertemu KASAL, President INAMPA Pasoroan Herman Harianja didampingi oleh Capt. Syamsul Bahri Kautjil M.M. (Vice President INAMPA Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Institusi), lalu Capt. Harpin (Ketua DPW Khusus INAMPA Kepri dan ASEAN), Capt. Bambang Muhardono selaku Vice President INAMPA Bidang Hubungan Kerjasama Bisnis dan Usaha, kemudian Capt. Effendy Abdullah, S.H., M.H.,M.Mar selaku Vice President INAMPA Bidang Hukum, Kode Etik dan Pembelaan Anggota, Capt. Suwarto (Bendahara INAMPA), Capt. Sonny M. Ihcsan (Wakil Sekretaris Jenderal INAMPA), Capt. Al Abrar (Ketua DPW – I INAMPA), Capt. Ahmad Jauhari (vice President INAMPA Bidang Organisasi dan keanggotaan), Endang Setiya Rini S.E. (Bendahara DPW – Khusus INAMPA Kepri dan ASEAN), serta Nova Riani (Sekretaris Eksekutif INAMPA).
Herman pun menyampaikan kesiapan organisasinya untuk mendukung tugas–tugas TNI-AL sesuai Visi dan Misinya, selain melakukan tukar-menukar informasi dan desiminasi literasi kemaritiman khususnya yang menyangkut masalah Pemanduan dan Penundaan Kapal serta isu strategis lainnya.
“INAMPA juga menyampaikan keluhan Kapal-kapal yang sedang di Pandu oleh Perwira Pandu Anggota INAMPA yang sering dihentikan oleh oknum Petugas/Aparat dan menyebabkan DEMURRAGE seperti yang terjadi di Perairan Kepri dan Perairan Riau,” tambah Herman. (***)