PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) berencana menggabungkan PT ILCS dan PT EDI menjadi satu perusahaan. Saat ini kajian untuk merger kedua anak perusahaan patungan Pelindo II dan PT Telkom ini sedang dalam kajian.
“Kedua perusahaan itu basic bisnisnya sama, makanya manajemen berencana menggabungkan. Kajiannya sedang dilakukan, apakah nantinya dibentuk nama baru, atau salah satu menjadi unit, belum tahu, masih menunggu hasil kajiannya,” kata Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan PT Pelindo II Riri Syeried Jetta, ketika ditemui Ocean Week, di Kantornya, Jumat (17/3).
Diharapkan, ucap Riri, kajian penggabungan antara ILCS dan EDI tersebut selesai pada semester II tahun 2017 ini. Sehingga, pada waktu yang tidak lama dari selesainya kajian, sudah dapat dilaksanakan.
Mantan Dirut PT Dok Kodja Bahari (DKB) tersebut juga menceritakan bagaimana ke-16 anak perusahaan Pelindo II itu mampu bermain bukan hanya di dalam, tetapi keluar. “Sekarang, kami sedang memetakan, kemudian mengevaluasi terhadap anak perusahaan yang core bisnisnya sama. Misalnya ada 5 anak perusahaan yang bermain sama di terminal petikemas, nantinya apakah dalam pengelolaan akan ditangani oleh satu perusahaan saja, itu masih juga dikaji,” ungkap Riri.
Yang jelas, kedepan akan dilakukan penataan. Nantinya, Port of Tanjung Priok didorong untuk menangani kegiatan non petikemas. “Kegiatan Car/mobil diarahkan ke IKT, dan IKT untuk menangani car dan Ro-Ro,” ujarnya lagi.
Menurut Riri, kedepan untuk seluruh kegiatan di cabang Pelindo, jika di pelabuhan itu ada terminal petikemas, maka pengoperasiannya akan dilaksanakan oleh IPC anak usaha (PT TPI). Sebaliknya yang non petikemas, kalau volumenya besar, maka semua pelabuhan di wilayah Pelindo II akan dioperasikan oleh PTP.
“Karena itu kami minta agar anak usaha Pelindo II tidak ‘jago kandang’, agar meningkatkan kualitasnya, profesionalismenya, dan bermain keluar,” katanya optimis hal itu dapat tercapai. (***)