Setelah menandatangani kerjasama penanganan dengan Hyundai, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) terus melakukan berbagai persiapan.
Terbukti, bahwa dalam mewujudkan core values Perusahaan, Kompeten, bertempat di lapangan Terminal Internasional, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk / IPC Car Terminal (IPCC) menerima sekaligus menangani proses bongkar muat transhipment shipping line/kapal milik Hyundai, MV Glovis Solomon.
Menurut Plt. Dirut IKT Arif Isnawan, kapal tersebut berasal dari Pelabuhan Batangas untuk kemudian bertolak ke Pelabuhan Singapura. “Kapal yang bersandar di Terminal Internasional IPCC pada Pk18.00 WIB, Rabu tersebut membawa 503 unit CBU merek Hyundai dan KIA, 8 unit excavator, dan spareparts sebanyak 16 pkgs,” katanya kepada Ocean Week, Kamis siang, di Jakarta.
Kata Arif, dari jumlah tersebut, akan dilakukan transhipment dengan jumlah 290 unit CBU merek Hyundai dan KIA untuk selanjutnya akan diangkut oleh kapal MV Grand Aurora.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT IKT ini juga menyatakan, Tim Operasi IPCC juga akan menangani sebanyak 340 unit CBU merek KIA dari kapal MV Grand Aurora.
Dengan demikian, Tim Operasi IPCC menangani dua kegiatan bongkar muat. Pertama, bongkar (menurunkan kargo dari kapal ke dermaga) sebanyak 530 unit CBU dan 8 unit excavator dari kapal MV Glovis Solomon. Lalu, dilakukan kegiatan muat (menaikan kargo dari dermaga ke kapal) sebanyak 290 unit CBU dari 530 unit tersebut yang akan diangkut oleh kapal MV Grand Aurora.
Arif menambahkan, dalam istilah Kepelabuhanan, Transhipment adalah aktivitas yang berkaitan dengan pergerakan barang dan alat angkut. “Mudahnya disebut alih muatan dari kapal yang satu ke kapal lainnya, baik secara langsung (ship-to-ship) maupun melalui tempat penyimpan sementara (temporary storage),” ujarnya.
Kegiatan transhipment ini, ungkap Arif, menjadi yang pertama bagi penanganan bongkar muat di Terminal IPCC.
“Dengan adanya kegiatan transhipment yang pertama kali ini menjadi berkah bagi IPCC sekaligus menunjukan bahwa Terminal IPCC mampu untuk melaksanakan kegiatan transhipment CBU dimana kegiatan ini banyak dilakukan di Pelabuhan Singapura,” ucapnya lagi.
Arif mengemukakan, selama ini IPCC juga telah berpengalaman dalam menangani kegiatan bongkar muat maupun stevedoring, cargodoring, dan layanan kepelabuhanan lainnya terutama pada kendaraan sehingga pasar transhipment ini dapat terus dijajaki untuk dilakukan.
Untuk diketahui bahwa kegiatan bongkar muat dari kapal Glovis tersebut merupakan kelanjutan dari kerjasama antara IPCC dengan PT Glovis Indonesia International (Hyundai Glovis) dimana IPCC memberikan jasa layanan penuh kepelabuhanan untuk penanganan kargo dari kapal tersebut. (***)