Gapasdap menyampaikan bahwa sampai saat ini (Senin, 1/4/2024) angkutan penyeberangan di sejumlah pelabuhan penyeberangan belum terjadi peningkatan pemudik Lebaran 1445 H.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo kepada Ocean Week, Senin (1/4) melalui sambungan selulernya.
“Untuk realisasi angkutan penyeberangan tahun ini belum kelihatan peningkatannya, karena biasanya untuk angkutan penyeberangan terjadi peningkatan di sekitar H-5, sebelum itu kondisi masih relatif normal,” ujarnya.
Menurut Khoiri, selain pelabuhan Merak-Bakauheni, lintasan yang diprediksi mengalami peningkatan adalah Ketapang Banyuwangi-Gilimanuk Bali.
Khoiri juga menyampaikan dalam menghadapi angkutan lebaran tahun ini, langkah-langkah Gapasdap dalam rangka penyiapan angkutan lebaran adalah secara internal menekankan kepada seluruh operator dibawah Gapasdap untuk mengadakan ramp check internal guna memastikan kesiapan armada kapalnya, selain itu juga kesiapan SDM nya.
“Gapasdap juga mendukung langkah-langkah pemerintah guna penambahan kapasitas angkut di Merak-Bakauheni dengan mengoperasikan beberapa kapal, walaupun hingga saat ini permohonan untuk tarif diferensiasi atau permohonan tarif tuslah belum direalisasikan pemerintah,” ungkap Khoiri.
Untuk diketahui, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Jawa Timur menyiapkan 54 unit armada kapal feri untuk melayani angkutan lebaran di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)-Gilimanuk (Bali).
Sedangkan dari Pelabuhan Bakauheni menyiapkan 63 Kapal yang siap beroperasi untuk angkutan penyeberangan lintas Merak-Bakauheni. Termasuk, posko pengamanan dan posko kesehatan guna melayani masyarakat yang melaksanakan mudik lebaran. (**)