PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV terus menggenjot peningkatan konektivitas tol laut untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI). Langkah tersebut dilakukan untuk mendongkrak perekonomian daerah yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah yang dimasuki tol laut.
“Program infrastruktur dan suprastruktur penunjang tol laut semunya lancar,” kata Farid Padang, Dirut Pelindo IV, kepada Ocean Week, Kamis (27/9) pagi.
Ditanya perkembangan pembangunan Makassar New Port (MNP), Farid menyatakan, pembangunan MNP on the track.
Farid Padang juga mengatakan salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan konektivitas yakni dengan memperbanyak kapal-kapal feeder. “Semua itu kami lakukan guna mendukung pelabuhan-pelabuhan yang ada menjadi hub sehingga program konektivitas menjadi lebih lancar,” ungkapnya.
Farid juga mengungkapkan bahwa tahun 2018 ini ada tujuh pelabuhan yang sedang dikerjakan pembangunannya. Ditargetkan pelabuhan-pelabuhan tersebut akan ditingkatkan statusnya.
“Sekarang sudah empat pelabuhan yang sementara jalan dan tiga pelabuhan lagi sementara proses. Tujuh pelabuhan tersebut yaitu di Ambon yang sudah kita tingkatkan statusnya. Menyusul nanti di Sorong, Manokwari, Merauke, Gorontalo, Ternate dan Kendari yang akan kita tingkatkan pula statusnya,” kata Farid.
Farid menambahkan, upaya menggenjot konektivitas menjadi salah satu atensi Pelindo IV demi menekan disparitas harga di Indonesia Timur. “Konektivitas yang dibangun melalui direct call dan direct export sejauh ini telah membuahkan hasil manis. Sejumlah harga komoditas di Indonesia Timur mengalami penurunan yang cukup signifikan,” ucapnya lagi.
Langkah Pelindo IV membangun konektivitas melalui direct call sendiri telah dilakukan sejak 5 Desember 2015. Menyusul direct export dari beberapa pelabuhan besar di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Di antaranya yakni Pelabuhan Pantoloan di Palu dan Pelabuhan Jayapura di Papua yang bisa langsung mengirim barang/produk ekspor ke luar negeri via Makassar.
Sebelumnya, dalam rapat kerja Pelindo IV, Farid menyampaikan pihaknya telah berkomitmen meraih laba Perseroan sebesar Rp1 triliun. Salah satu upaya agar komitmen tersebut bisa tercapai adalah dengan berbagai program kerja sama tambahan serta mengelola beberapa bisnis baru.
“Bisnis baru kami banyak, di antaranya pengelolaan pelabuhan-pelabuhan dibawah Perhubungan Laut, akan diserahkan ke Pelindo IV. Juga pelabuhan-pelabuhan Terminal Khusus (Tersus) misalnya Tersus nikel di Morowali, Weda Bay di Halmahera untuk dikelola oleh Pelindo IV. Kami juga akan saling bersinergi dengan Pelindo III, agar pelabuhan di Indonesia itu timurnya bukan hanya di wilayah Pelindo IV saja,” kata Farid.
Untuk Tersus, Farid menyebutkan ada empat yang akan dikerjasamakan, yaitu Tersus gas Bintuni di Papua Barat, kemudian di Morowali, lalu Weda Bay di Halmahera dan Tersus di Luwu Timur. (pld4/**)