Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, neraca perdagangan Indonesia sepanjang semester I-2016 mengalami surplus sebesar USD3,59 miliar. Nilai ekspor Indonesia sepanjang semester I-2016 tercatat sebesar USD69,51 miliar. Sementara itu, nilai impor Indonesia tercatat sebesar USD 65,92 miliar.
Surplus ini, ujar Suryamin, lebih baik dibandingkan Semester I-2012 hingga 2014, Namun sedikit lebih rendah dibandingkan Semester I-2015.
“Untuk sektor ekspor, pada bulan Januari hingga Juni 2016 tercatat ekspor migas mencapai USD6.497,4 juta atau mengalami penurunan sebesar 34,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD9.992,1 juta, ” katanya kepada pers akhir pekan lalu, di jakarta.
Sedangkan untuk sektor nonmigas mencapai USD63.012,5 juta atau mengalami penurunan sebesar 7,92 persen dibandingkan Semester I-2015 sebesar USD68.433 juta.
Pada sektor impor, sepanjang Semester I-2016 tercatat impor migas sebesar USD 8.612,9 juta. Jumlah ini mengalami penurunan senilai 34,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD13.096,9 juta.
Sementara itu, pada sektor impor nonmigas tercatat mencapai USD57.302,7 juta pada semester I-2016 atau mengalami penurunan sebesar 0,66 persen dibandingkan impor nonmigas pada semester I-2015 sebesar USD60.825,5 juta
Ekspor migas tercatat turun 15,89% dari posisi Juni 2016 menjadi US$1 miliar. Sementara, ekspor non migas merosot 27,75% menjadi US$8,52 miliar.
Impor juga mengalami penurunan 26,28% secara month-to-month menjadi US$8,92 miliar. Namun, secara tahunan turun hingga 11,56%.
Lewat Pelabuhan
Sementara Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur tahun 2015 tercatat 3,12 juta TEUs (2,61 juta boks), naik tipis dibandingkan tahun 2014 yang tercatat 3,10 juta TEUs (3,10 juta boks).
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Edi Priyanto, mengatakan sejauh ini jumlah peti kemas via Tanjung Perak tetap didominasi peti kemas antarpulau alias peti kemas domestik.
Sedangkan arus perdagangan luar negeri melalui pelabuhan Makassar pada triwulan II 2016 mencapai 511,205 ton/m3. Sementara ekspor komoditas Sulawesi Selatan melalui pelabuhan Makassar pada triwulan II 2016 mencapai 37,274 Ton/m3.
Erisanty, Asmen Humas dan Hukum Pelindo Cabang Makassar, mengungkapkan realisasi pada triwulan II 2016 ini mengalami penurunan jika dibandingkan realisasi ekspor pada triwulan II pada tahun 2015 yang mencapai 88,224 ton/m3.
Untuk realisasi impor Sulsel Melalui Pelabuhan Makassar pada triwulan II 2016 mencapai 473,931 ton/m3, dimana terjadi penurunan jika dibandingkan dengan impor pada triwulan II di tahun 2015 yakni mencapai 689,417 ton/m3.
Di Belawan, arus barang pada bulan Juni di Pelabuhan pelindo 1 cabang belawan antara lain, untuk Import 187,758 ton, export 286,901 ton, bongkar antar pulau 378,539 ton, muat antar pulau 14,094 ton, totalnya sebanyak 867,292 ton.
GM PT.Pelindo 1 Cabang Belawan Sahat Parawira Tambunan mengungkapkan, komoditi impor berupa alat-alat bantu 57,aspal 3181,aspal drum 1059, bentonite 20000, billet baja 29614, coil 3644, gas oil 24118, gula pasir (curah kering) 27088, HSD 1821,kulit kerbau 30, makanan ternak (curah kering) 48135, methanol 4002, pupuk fertilizer 7700, tepung Industri 602, tiang pancang 16707, jumlahnya sebanyak sebanyak 187758 ton.
Sedangkan komoditas eksport berupa, bungkil sawit (PKE) 24496, CPO (pipa terpadu) 29750,DCFA (pipa terpadu)1500,Fatty Acid (terpadu) 2701, GLYCERINE 99.7 % 500, karet 3371, kol 100, middle fraction of palm (PMF) 1800, molasses (truck lossing) 7265, OA 78% (pipa terpadu) 1500, palm acid oil (pipa terpadu) 5000, pasir besi 6179, PFAD (pipa terpadu) 5400, RBD CNO 2000,RBD O (pipa terpadu)100750, RBD PKO (pipa terpadu) 4700,RBD PKS 4500 ,RBD S (pipa terpadu) 17932,RBDPKOL (pipa terpadu) 893,RBDPO (pipa terpadu)63315,SA 1850 (pipa terpadu) 750,SA 65 % 1380,TPFKA (pipa terpadu) 600,TPSA (pipa terpadu) 519,sehingga total komoditas eksport pada bulan juni sebanyak 286901ton.
Untuk komoditas bongkar antar pulau berupa, alat-alat berat 656, balok beton jembatan 1,433, batang kawat (Wire Roud) 402, batu-bara 59,383, besi beton 6,643, besi plat 1,713, besi WF 978, billet baja 303, caustic soda 2,709, caustic soda (pipa terpadu) 2,701, coconut fatty acid distillate (pipa terpadu) 1,300, coil 168, CPKO (pipa terpadu) 10,204, CPO (pipa terpadu) 4,001,CPO (truck lossing) 7,688,crude coconut oil (pipa terpadu)1,650, garam 20,300, inti sawit (curah kering) 3,201,jagung biji 17,025, kacalLembaran 3,468, material equipment 770, methanol 2,102, minyak bakar 29,461, pasir 5,130, PFAD (truk lossing) 2,800, PIPA 230, PKFAD (pipa terpadu) 1,550, Plat 126, pupuk 6,000, pupuk NPK 6,650, pupuk NPK jumbo 11,183, pupuk phonska (curah kering) 22,376, pupuk urea (bag cargo) 1,300, semen curah 53,682, semen jumbo 4,435, semen sling jumbo 7,437, sheet pile 228, solar khusus 4,843 jumlahnya sebanyak 306,229 ton.
Selain itu ada juga komoditas bongkar di dermaga khusus berupa, kayu Log (khusus) 3,433, semen curah 68,877 jumlahnya 72,310 ton.jadi komoditas bongkar antar pulau pada bula juni sebanyak 378,539 ton.
Untuk komoditas antar pulau yang di muat berupa,ban vulkanisir 9, blecing 100, CPO (pipa terpadu) 5000, HSD 82, makanan ternak 300, mascol 24 300,minyak hitam 48, pasir 1079, pupuk 306, solar 78, tepung Industri 1661, tiang pancang 2370, jumlah sebanyak 14094 ton.
“Ada juga pelayaran dalam negeri berupa muat mobil (RO-RO) 3451 unit dan bongkar mobil (RO-RO) 4912 unit jumlah seluruhnya sebanyak 5257 unit”.