Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya pada tahun 2017 menyiapkan anggaran total sekitar Rp 300 miliar untuk dana subsidi logistik. Kebijakan ini diambil untuk mengurangi biaya logistik ke wilayah tol laut sehingga barang yang sampai ke tujuan tak mahal.
Subsidi ini rencananya akan diberikan kepada para operator kapal laut dan maskapai penerbangan yang memang membawa barang logistik ke arah Indonesia timur. Kapal dan maskapai tersebut nantinya akan melewati jalur tol laut yang rutenya sudah ditentukan oleh pemerintah.
“Subsidi ini nantinya untuk operasional cost. Sebab perbandingan antara operasional cost dengan daya beli masyarakat sangat jauh. Jadi memang perlu di subsidi,” ujar Budi di Kantor Kemenhub.
Budi tak menampik mahalnya harga barang barang di Indonesia bagian timur disebabkan biaya pengiriman barang yang tak sedikit. Ia mengatakan biaya tersebut kemudian membuat barang yang tiba di Papua menjadi tinggi.
Sementara itu Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengungkapkan bahwa pemerintah segera menenderkan rute tol laut. “Kalau nggak akhir Desember 2016 ini ya awal tahun depan,” katanya di Jakarta.
Beberapa pelayaran dipastikan ikut tender antara lain PT Samudera Indonesia, PT Meratus, PT Tempuran Emas, PT SPIL, PT Tanto Intime, dan yang lain. (***)