Rencana pengembangan pelabuhan Cirebon ditargetkan dilaksanakan pada tahun 2017, karena sudah dianggarkan oleh perseroan.
Dirut PT Pelindo II Elvyn G. Masassya mengungkapkan bahwa ada dua pelabuhan di Cirebon yang akan digarap perseroan. Satu mengembangkan pelabuhan Cirebon yang sudah ada di wilayah Kota, dan satu lagi masih dalam tahap rencana yakni membangun pelabuhan baru di Kabupaten Cirebon.
“Tapi untuk di Kabupaten masih lama, perlu persiapan jauh, sebaliknya yang di wilayah Kota Cirebon, tinggal melaksanakan pengembangan, sebab pelabuhannya sudah ada. Rencananya pengembangan akan dilakukan pada tahun depan, mengingat dananya sudah masuk dalam anggaran perseroan,” katanya kepada Ocean Week, di Jakarta usai menjadi nara sumber pada kegiatan yang digelar INSA, di Grand Mercure Kemayoran.
Pada kesempatan itu, Elvyn juga menyatakan keinginannya untuk menjadikan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan heritage atau wisata.
“Saya menilai Pelabuhan Sunda Kelapa tidak mungkin bisa bersaing dengan Pelabuhan Tanjung Priok, namun bukan berarti ekosistemnya tidak bisa dipertahankan. Untuk itu, Pelabuhan Tanjung Priok akan dijadikan heritage port atau pelabuhan yang bersejarah. Hal itu sejalan dengan penetapan daerah tersebut sebagai daerah wisata,” ungkapnya.
Namun, ungkap Elvyn, aktifitas di Pelabuhan Sunda Kelapa masih akan berlanjut tapi desain strateginya yakni heritage port. Disana akan ada bongkar muat, marine dan supporting termasuk tourism. “Kegiatan kargo masih ada, tapi tak perlu bawa muatan 10.000-15.000 teus disana,” ucapnya.
Ketua DPC INSA Sunda Kelapa Anthoni kepada Ocean Week mengungkapkan, kalau konsep Pelindo II akan menjadikannya sebagai pelabuhan wisata bagus saja dari pada menjadikan pelabuhan ini menangani container.
“Baguslah kalau jadi heritage, dari pada mengembangkan lahannya untuk kegiatan container, sehingga kegiatan kami yang menangani kapal-kapal kargo domestic masih juga diberikan tempat,” ujar Anthoni.
Cirebon
Pengembangan pelabuhan Cirebon sebenarnya sudah direncanakan cukup lama dengan melakukan reklamasi. Tadinya grundbreaking atau dimulainya awal konstruksi reklamasi Pelabuhan Cirebon seluas 50 hektare pada tahun 2016, tapi belum jua kesampaian.
Menurut informasi di Pelindo II, reklamasi pantai tahap awal untuk perluasan Pelabuhan Cirebon akan menghabiskan biaya sekitar Rp 1 triliun lebih. Tadinya, pengembangan tahap 1 dimulai pada awal 2016 hingga 2018 dengan perluasan sekitar 50 hektare, sedangkan pengembangan tahap ke-2 dilakukan di tahun 2020, seluas 150 hektare. “Namun hal itu meleset dari rencana,” ungkap sumber tadi.
Dengan pengembangan, nantinya panjang dermaga akan dibangun 300×700 meter. Pelabuhan Cirebon dianggap paling ideal menjadi pelabuhan peti kemas setelah Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Mas. (***)