Transhipment internasional melalui Tanjung Priok diharapkan dapat diberlakukan pada semester 2 tahun 2019 ini.
Namun apakah dalam transhipment itu biaya pindah kontainer dari terminal satu ke terminal lain di Tanjung Priok ini dibebaskan masih dikaji oleh pihak PT Pelindo II.
“Sekarang ini untuk transhipment masih terus dikaji, dan untuk biaya pindah kontainer dari terminal ke terminal apakah dibebaskan dari biaya juga masih dikaji. Tapi kami berharap, pada semester 2 tahun ini transhipment lewat Priok sudah bisa dilakukan,” kata Dirut IPC Elvyn G Masassya kepada Ocean Week, di Jakut (18/3).
Menurut Elvyn, program transhipment tersebut dilakukan, supaya pengapalan petikemas tidak lagi melalui pelabuhan Singapura. Karena di pelabuhan Priok, sudah tersedia kapal besar yang langsung ke Amerika, Intra Asia, Australia, dan sebagian Eropa. “Kita ingin agar pengapalan tak lagi lewat Siangapura,” ungkap Elvyn.

Sementara itu, Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto, kepada Ocean Week pernah mengungkapkan jika transhipent kontainer dari terminal ke terminal di Priok digratiskan, tentunya saja pelayaran menyambut gembira akan hal itu. “Tapi tolong ditayakan ke Pelindo, apakah benar informasi tersebut. Kalau memang gratis, kami sangat senang,” katanya.
Begitu pula, Nano dari Pelayaran Tresna Muda Sejati, mengaku senang kalau Pelindo tak memungut biaya transhipment di Priok. “Kalau memang gratis dan tak ada biaya untuk pindah petikemas dari terminal ke terminal untuk transhipment, kami sangat senang,” ujar Nano.
Program transhipment dari Pelabuhan Priok digagas sudah lama, tetapi hingga sekarang belum juga bisa dilaksanakan. (***)