Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mesti kembali mengevaluasi jalannya sistem inaportnet, khususnya inaportnet barang dan delivery order (DO) Online yang diterapkan di empat pelabuhan (Priok, Perak, Belawan, Makassar, plus Tanjung Emas). Sebab, implementasi sistem tersebut di lapangan belum sepenuhnya sempurna. Bahkan di Tanjung Emas Semarang, sistem inaportnet itu belum terintegrasi antara KSOP, Pelindo Semarang, TPK Semarang, dan Shipping line.
Ketua INSA Semarang, Ridwan kepada Ocean Week pernah menyatakan jika pelayaran anggotanya belum sepenuhnya menggunakan sistem itu dimasing-masing perusahaan. “Kami baru akan dibicarakan dengan pihak-pihak terkait oleh KSOP,” ucapya, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ungkapan senada pun disampaikan Ketua ALFI Jawa Tengah Ariwibowo. “Inaportnet versi 2 (barang) belum jalan sebagaimana yang diinginkan Pak Menhub (Budi Karya Sumadi-red), apalagi dengan DO Online masih jauh itu,” ungkap Ariwibowo saat dimintai komentarnya menenai penerapan sistem tersebut.
Hal yang tak jauh beda juga dikatakan Ketua ALFI Jakarta, Widiyanto. “Untuk inaportnet versi 1 yakni pemberitahuan kedatangan kapal sudah nggak ada masalah, tapi yang versi barang (Inaportnet V.2) yang perlu disorong lagi,” ujar Widiyanto kepada Ocean Week, di Kantornya, kemarin.
Menurut dia, selama ini yang berjalan untuk sistem ini terkesan masing-masing, misalnya JICT dengan pelayaran tertentu, begitu pula di MAL juga dengan pelayaran tertentu. “Kami (anggota ALFI) terkadang mau ambil DO ke pelayaran masih sulit (makan watku), padahal semestinya dengan online waktu jadi singkat, tapi ini nggak. Kami misalnya sudah juga bayar administrasinya lewat bank, tapi DO belum juga bisa kami terima terima, alasan pelayaran harus terima info dulu (bukti pembayaran) dari bank bahwa itu sudah bayar. Ini kan perlu waktu. Terus bagaimana jika kejadiannya Jumat sore, terus sudah tutup jam kerjanya,” lata Widiyanto panjang lebar.
Makanya, Widyanto berharap Menhub Budi Karya mengecek kembali, bagaimana implementasi sistem ini di lapangan, sehingga tidak saling menyalahkan dan membenarkan diri masing-masing.
Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Hermanta yang dikonfirmasi sehubungan hal itu melalui WhastApp-nya menyatakan, pihaknya justru sedang mendorong pelaku usaha logistik dan forwarder di ALFI yang menyatakan sistem tersebut sudah berjalan dengan baik. “setelah saya telusuri harus segera diperbaiki dan percepatan,” ungkapnya kepada Ocean Week, pagi ini.
Sementara itu Capt Supriyanto, Sekretaris DPC INSA Jakarta yang ditanyai soal inaportnet dan DO Online hingga berita ini ditulis, belum memberi penjelasan.
Seperti diketahui, pada bulan Mei 2018 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan penerapan sistem Inaportnet barang dan delivery order (DO) online di empat pelabuhan utama dan satu pelabuhan kelas I. Pelabuhan tersebut yakni Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Makassar serta Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas, Semarang.
Inaportnet adalah sistem layanan tunggal berbasis internet yang mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan. Menhub Budi menuturkan, sistem Inaportnet barang dan DO Online membuat para pengguna jasa dapat memantau pergerakan kapal dan kontainer sehingga dapat meningkatkan transparansi pelayanan. “Kita berhasil melakukan efisiensi waktu dan biaya. Waktu, jumlah orang, biaya itu bisa dipercepat dan yang penting sekali adalah clarity. Jadi kita bisa memastikan barang kita dimana, dan bagimana,” ujar Budi waktu peresmian di Jakarta, Jumat (29/6) lalu.
Budi meminta agar para pemangku kepentingan jasa pelabuhan dan pelayaran bisa menerapkan sistem ini secara maksimal. Agar sistem ini bisa berjalan dengan baik dibutuhkan komitmen dari pihak-pihak terkait.
“Tanpa komitmen yang kuat dari seluruh pihak, maka aplikasi ini tidak akan bisa menjadi sistem yang menjadi rujukan utama untuk pelayanan kapal dan barang di pelabuhan,” katanya.
Budi mengaku akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar penerapan sistem ini bisa berjalan dengan baik. “Kita akan koordinasikan dengan pihak-pihak lain. Kita ingin share semua tahapan-tahapan ini kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Kita menerima masukan-masukan agar bisa bagi bermanfaat masyarakat,” tegas Menhub Budi. (***)