Untuk mengantisipasi tindakan penyeludupan di kawasan Selat Malaka, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan RI dan Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM) bekerjasama dan sinergi melaksanakan operasi Patkor Kastima ke-24.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk nyata untuk melaksanakan instruksi Presiden Republik Indonesia sebagai salah satu program peningkatan pengawasan yang merupakan bagian dari penguatan Repormasi kepabeanan dan cukai .
Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, Patkor Kastima ini merupakan bukti eratnya hubungan bilateral pada bidang kepabeanan dan cukai kedua negara (Indonesia dan Malaysia) yang telah terbangun sejak 1994. “Operasi kali ini merupakan operasi terkoordinasi antara Bea cukai Indonesia dan Malaysia ke 24,” kata Heru saat memberikan sambutan pada penutupan kegiatan ini, Rabu (28/11).
Menurut Dirjen Bea Cukai, Operasi yang melibatkan dua Negara ini sangat penting dan strategis terutama bagi kondisi geografis Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur penting perdagangan dunia.
Untuk itu, ungkap Heru, diperlukan sinergi dan koordinasi yang baik antara Indonesia dan Malaysia guna mengamankan Selat Malaka dari tindakan ilegal yang merugikan dan mengancam kedua negara.
Heru juga mengungkapkan bahwa potensi pelanggaran di wilayah Selat Malaka kerap terjadi, sehingga dibutuhkan extra effort dalam mencegah kemungkinan terjadinya tindakan penyeludupan di wilayah itu.
Kastima 24 tahun 2018 melibatkan 267 personil dari DJBC, unsur kapal patroli 17 kapal. Secara Nasional pada tahun 2018, Bea Cukai sudah menindak sebanyak 186 kasus berbagai komoditi, seperti sembako, ballpress, minuman alkohol, rokok, dan Narkotika, dengan nilai mencapai Rp 5,6 trilliun. “Dari total tersebut sekitar 80% lokasinya berada diperairan Selat Malaka.
Pada Patkor ini, telah berhasil melakukan penindakan terhadap Kapal MT. Yosia yang memuat 1.500 KL, Crude oil dari Senipah Balikpapan tujuan Opl Timur Malaysia dan KM Tanpa Nama. Penindakan ini merupakan hasil informasi intelijen dari Bea cukai yang dipertukarkan.
Sementara itu, Kepala Jabatan Kastam Diraja Malaysia, Datuk Zulkifli menegaskan, yang sangat penting kita harus memerangi jenis Narkoba, termasuk dadah. Karena hal ini sangat merusak anak bangsa kedua negara dan umumnya belahan dunia.
Kedua negara, ungkap Heru maupun Datuk Zulkifli, akan terus memerangi sindikat internasional yang memproduksi sabu. (rat/ow)