Kerja keras yang dilakukan oleh Manajemen Cabang Pelabuhan Banten akhirnya membuahkan hasil dengan diperolehnya penghargaan ‘Operation Innovation Award 2017’ untuk katagory The Most Innovative Branch 2017 Non Container Terminal Category,
Award diserahkan oleh Direktur Teknik dan Manajemen Resiko PT Pelindo II, Dani Rusli Utama kepada Armen Amir, GM Pelindo Banten, pada acara Operation and Engineering Gathering PT Pelindo II (Persero) dengan tema High Spirit of Innovation Toward A World Class Port, yang diadakan di Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (7/9).
Selain Pelindo Banten ‘Hebat’, penghargaan juga diberikan kepada Pelindo Tanjung Priok untuk kategori Vessel Marinir Service-Inaportnet (VMS), dan Pelindo Palembang untuk Auto Tally yang diserahkan Direktur Operasi dan Sistem Informasi Pelindo II Prasetyadi.
Penilaian yang diberikan kepada Banten Hebat ini, kata Prasetyadi, berkat kesungguhan dari Manajemen Cabang Pelabuhan Banten dalam mempercepat pelaksanaan pemberlakuan secara penuh (go-live) sistem informasi berbasis IT dalam layanan barang di terminal yang disebut dengan Non Petikemas Terminal Operating System (NPK-TOS),
“NPK-TOS akan diterapkan di Banten ini nantinya akan menjadi yang pertama di Indonesia,” ungkapnya.
Armen mengiyakan jika Banten Hebat menjadi Pelabuhan Pertama yang akan memberlakukan NPK-TOS di Indonesia.
Prasetyadi mengapresiasi positif dan banggaini sangat karena salah satu Cabang Pelindo II bisa menerapkan NPK-TOS.
“Sistem informasi ini tidak mudah untuk diterapkan sehingga dapat melengkapi semua sistem informasi berbasis IT lainya yang sudah terlebih dahulu diterapkan dilingkungan PT PELINDO II seperti I-TOS, CARTOS dan OPUS,” kata Prasetyadi.
Pengakuan lewat penghargaan bagi Banten Hebat ini adalah suatu prestasi tersendiri karena apa yang sedang dilakukan Armen Amir akhirnya mendapatkan apresiasi dari Manajemen PT PELINDO II,
Kepada Oceanweek Armen Amir mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang bekerja keras untuk melakukan penataan total di Pelabuhan Banten.
“Kondisi Pelabuhan yang ditinggalkan oleh pendahulu kami kondisi produktivitas masih rendah, beberapa fasilitas pelabuhan banyak yang rusak berat, pangsa pasar kegiatan bongkar muat yang dikerjakan oleh Unit Usaha Terminal (USTER) juga masih rendah, lapangan yang tidak steril, sistem informasi belum terpasang. Makanya kami kemudian mengambil langkah-langkah yang sangat ekstrim untuk memperbaiki nya,” jelasnya.
Sekarang, ucap Armen, dalam kurun waktu 6 (enam) bulan ini setelah dirinya dipindahkan ke Pelabuhan Banten ini, kondisinya sudah mulai membaik. Beberapa fasilitas yang rusak berat sudah dilakukan perbaikan, produktivitas sudah meningkat signifikan, pangsa pasar bongkar muat oleh Uster semakin meningkat.
“Terminal sudah steril, dan sistem informasi berbasis IT (NPK-TOS) sudah hampir selesai pemasangannya dan insyaAllah pada tanggal 16 September 2017 akan go-live, disamping NPK-TOS ini di Banten Hebat juga sebentar lagi akan diberlakukan Vessel Manajemen System (VMS) yang terintegrasi dengan INAPORNET,” tuturnya.
Armen menambahkan, sesuai dengan hasil koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan KSOP Banten, pada tanggal 10 Oktober 2017 juga akan segera go-live, sehingga dengan demikian Banten Hebat nanti akan menjadi ‘Digital Port’ di Indonesia.
“Kami sangat optimis Pelabuhan Banten akan menjadi Pelabuhan yang Hebat di Indonesia dan kami tentu akan menikmati hasilnya melalui lancarnya layanan kegiatan bongkar muat barang2 milik kami di Pelabuhan Banten,” kata Ramli dari PT SGT salah seorang pemilik barang curah di Pelabuhan Banten.
Ditempat lain, Gunawan salah seorang operator alat bongkar muat juga menyatakan hal yang sama. “Kami merasa bangga sekarang, Pak Armen begitu dekat dengan kami2 pekerja di operasional, beliau telah membuat kami bersemangat setiap kali kami bertemu GM yang selalu menyatakan kepada kami bekerja keras saja tidak cukup, disiplin tinggi saja tidak cukup, semuanya itu masih harus dicukupkan dan hasilnya harus hebat,” ujarnya. (***)