PT Atosim Pelayaran Lampung (APL) meminta operator Pelindo II dapat memberikan keringanan biaya (diskon) kepada pihaknya sebagai pelayaran yang melakoni rute Panjang Lampung – Tanjung Priok Jakarta Utara dalam program tol laut.
Permintaan tersebut, menurut sumber Ocean Week di Pelindo II, disampaikan APL melalui surat yang ditujukan kepada GM Pelindo Cabang Tanjung Priok. Namun, surat itu, oleh pihak Pelindo II Tanjung Priok kemudian diteruskan ke direksi PT Pelindo II untuk dimintakan persetujuannya.
“Tapi sampai sekarang belum ada persetujuan atau arahan dari direksi (Pelindo II-red), makanya belum ada keputusan,” kata Sumber tadi yang berpesan untuk tidak disebut namanya, Senin (4/12) di Jakarta.
APL, ungkap sumber, meminta keringanan untuk biaya layanan tambat labuh, pandu-tunda, dan sebagainya. Di pelabuhan Tanjung Priok, pelayaran Ro-Ro ini berkegiatan di dermaga ex Presiden, dan di Lampung berada di salah satu dermaga pelabuhan Panjang.
“Selama ini, sejak beroperasi, biaya-biaya yang dibayarkan APL ke Pelindo, misalnya pandu-tunda, tambat labuh ya tariff yang berlaku di pelabuhan Priok,” ujarnya.
APL sudah memulai layanan Ro-Ro tersebut dari tahun 2016 lalu. Sekarang ada tiga kapal dari APL yang melayari rute Lampung – Tanjung Priok (PP). Cuma, sampai saat ini, para penumpang perorangan masih belum familiar menggunakan kapal penyeberangan ini. Mayoritas pengguna jasanya adalah truk-truk yang selama ini lewat Merak-Bakauheni.
Sementara itu, Sumber lain dari salah satu pelayaran di Tanjung Priok menyebutkan bahwa permintaan keringanan biaya yang diajukan oleh APL jangan sampai membuat kecemburuan bagi pelayaran sejenis yang juga berkegiatan di pelabuhan Tanjung Priok.
“Mereka itu (APL) murni bisnis, kan sudah dapat subsidi, masak mau minta juga keringanan lainnya. Kalau begitu kami juga mau,” ucap Sumber itu menegaskan.
Jika mendapat keringanan, Sumber tadi mengaku juga siap untuk masuk ke rute Tanjung Priok – Lampung. “Bukan hanya kami tapi ada pula pelayaran Ro-Ro yang ingin masuk ke rute itu juga,” ungkapnya. (***)