PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) pada 1 Agustus 2023, resmi melakukan serah terima operasi (STO) di 8 terminal dari Pelindo yakni Malahayati dan Lhokseumawe di Aceh, Tanjung Emas di Jawa Tengah, Gresik di Jawa Timur, Lembar dan Badas di Nusa Tenggara Barat, serta Parepare dan Garongkong di Sulawesi Selatan.
Namun, khusus di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kehadiran SPMT dipertanyakan oleh asosiasi perusahaan bongkar muat Indonesia (APBMI) Jawa Tengah (Jateng).
“Kami belum mengakui SPMT melakukan kegiatan di Tanjung Emas, dengan pertimbangan PP 31 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran, dan PM 59 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Terkait Dengan Angkutan di Perairan. Kami pertanyakan itu, selama ini kami bekerjasama dengan BUP PT Pelindo. Lalu SPMT masuk, kemudian mesti dengan mereka, bayar ke SPMT, dasarnya apa, ini penting saat kita diperiksa terkait pajak keluar dan masuk,” ujar Romulo Simangunsong, Ketua DPW APBMI kepada Ocean Week, melalui WhatsApp nya, Rabu sore.
“Nah, kalau ada masalah, dan BUP PT. Pelindo mengatakan bukan kami yang kerja?. Terus siapa bertanggung jawab, padahal kami kerjasamanya dengan PT Pelindo,” kata Romulo menambahkan.
Sebagai informasi bahwa PP 31 tahun 2021 didalamnya mengatur mengenai pembinaan pelayaran, angkutan di perairan, kepelabuhanan, perkapalan, kenavigasian, surat dokumen dan warta kapal, manajemen keamanan kapal, Sera konsesi.
Romulo juga mempertanyakan mengenai perijinan SPMT, apakah sebagai BUP yang memperoleh konsesi, atau PBM, atau apa. “Kami pingin tau itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Delly Setiyono, pengurus APBMI Jateng juga membenarkan hadir SPMT di Tanjung Emas.
Delly mengaku bingung, karena selama ini sudah ada kerjasama antara PBM yang bernaung di APBMI Jateng dengan PT Pelindo Regional 3 Tanjung Emas sebagai BUP konsesi, namun tiba-tiba ada pelimpahan ke Subholding.
“Kami bingung kenapa sudah kerjasama dengan Pelindo sebagai Bup yang punya konsesi kok ada pelimpahan ke sub holding,” ungkapnya.
Delly berharap, segera ada kejelasan yang sah dan saling menguntungkan. “SPMT jangan main ambil alih,” tegasnya.
Ocean Week yang mengkonfirmasi ke pihak SPMT mengenai hal ini melalui sekretaris perusahaan, hingga berita ini ditulis memperoleh jawaban.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal Yon Irawan mengungkapkan, bergabungnya 8 terminal, termasuk Tanjung Emas akan semakin memperkuat SPMT dalam mencapai target kinerja di tahun 2023, dengan potensi besar yang dimiliki enam branch pelabuhan ini.
“Yang paling kita sering dengar tentang pelabuhan adalah biaya logistik yang masih bisa dioptimalkan lagi dengan mengurangi logistical cost dan nantinya akan menjadi lebih efisien, termasuk termasuk dalam aspek keselamatan. Tantangannya adalah bagaimana caranya meningkatkan produktivitas serta mengutamakan standar keselamatan kerja,” ungkap Yon Irawan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/8/2023).
Oleh karena itu Subholding Pelindo Multi Terminal mengajak seluruh stakeholders kepelabuhanan untuk bersinergi menghadirkan pelayanan yang lebih baik.
“Kami berharap melalui pengelolaan terminal-terminal ini oleh SPMT, kami akan melakukan yang terbaik dan terus menggenjot transformasi pelabuhan, dan untuk itu, kami sangat mengharapkan masukan dari segala aspek,” ungkapnya. (**)