Menghadapi libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Kemenhub telah menyiapkan sebanyak 206 unit kapal di penyeberangan, 11 Lintas Pelabuhan Penyeberangan, 41 dermaga moveable bridge, 3 dermaga ponton, dan 16 dermaga plengsengan.
Untuk transportasi laut, disiapkan sebanyak 1.345 unit kapal dan 110 Pelabuhan Laut. Sejumlah sarana prasarana untuk jalan darat, dan udara juga telah disiapkan.
Menhub Budi Karya Sumadi mengemukakan hal itu dalam keterangan resminya, Selasa (21/11), di Jakarta. “Kementerian Perhubungan memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi untuk mengantisipasi melonjaknya pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024,” ujarnya.
Menhub menyampaikan, titik krusial penanganan arus pergerakan masyarakat salah satunya berada di Jalur Trans Jawa. Karena itu, kata Budi Karya, segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik, seperti misalnya manajemen rekayasa lalu lintas baik di jalan tol maupun non tol, pengendalian pasar tumpah, optimalisasi rest area di jalan tol dan jembatan timbang sebagai tempat istirahat, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub tentang potensi pergerakan masyarakat di masa libur Nataru, jalur yang diprediksi paling banyak dilalui kendaraan mobil adalah Tol Trans Jawa (31,66 %), Tol Cipularang (19,12%), dan Tol Jagorawi (15%). Sedangkan jalur yang paling banyak dilalui sepeda motor adalah jalur alternatif lainnya (35,41%) dan Jalur Bogor-Puncak-Cianjur sebesar 34,72%.
Menurut Menhub, puncak arus mudik diprediksikan terjadi 2 periode yaitu puncak arus Natal dan puncak arus Tahun Baru. Untuk puncak arus mudik natal diprediksi terjadi pada 22-23 Desember 2023 dan puncak arus balik natal terjadi pada 26-27 Desember 2023.
“Sedangkan puncak arus mudik tahun baru terjadi pada 29-30 Desember 2023 dan puncak arus balik tahun baru terjadi pada 1-2 Januari 2024,” ungkapnya.
Posko
Selama Nataru, Kemenhub juga akan membuat Posko mulai tanggal 19 Desember 2023 sampai dengan 3 Januari 2023.
Menhub memaparkan potensi pergerakan masyarakat di masa libur Nataru mencapai 107,63 juta orang atau 39,83% dari total populasi nasional. Jumlah ini meningkat 143,65% dibandingkan tahun lalu yang prediksinya mencapai 44,17 juta orang.
Menhub juga mengatakan, pergerakan masyarakat di masa libur Nataru lebih tersebar waktunya dibandingkan dengan masa libur Lebaran Idul Fitri, sehingga diharapkan pergerakannya akan lebih terkendali.
Menhub mengimbau kepada masyarakat agar merencanakan perjalanannya dengan baik dan menghindari waktu-waktu puncak arus mudik dan balik untuk menghindari kepadatan.
Untuk diketahui, bagi masyarakat pengguna transportasi jalan, telah disiapkan sebanyak 46.686 unit bus (AKAP, AKDP dan Pariwisata) dan 113 terminal.
Pada libur Nataru, hampir semua institusi di sektor transportasi dibuat sibuk, termasuk di Tanjung Priok.
Berbagai persiapan kelihatannya sudah dilakukan, khususnya untuk angkutan kapal laut, mengingat bukan hanya kapal Pelni, namun ada pula kapal RoRo penyeberangan Priok-Bangka Belitung.(**)