ALFI Institute telah berhasil meluluskan sekitar 3.000 SDM handal di bidang forwarding dan logistik yang bersertifikat standar ASEAN dan Dunia.
“Sertifikat itu dikeluarkan oleh FIATA dan berlaku untuk seluruh dunia,” kata M. Supriyanto SE.MM kepada Ocean Week di Kantornya, Selasa (12/9).
Menurut Yayan (panggilan familiar Supriyato), ALFI Institute terus berusaha untuk mengembangkan SDM bukan saja dibidang Freight Forwarder dan Logistik, namun sudah ke Logistik dan Supply Chain. “Ini kami lakukan supaya kompetensinya memenuhi standar sesuai permintaan industri dibidang freight forwarding dan supply chain logistik,” ujarnya.
Yayan juga menyatakan bahwa dari 3.000 lulusan ALFI Institute itu, terdiri dari mereka yang mengikuti program pendidikan basic freight forwarder yang dilaksanakan di Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Sulselbar, dan Maluku. “Termasuk program-program in house training bagi perusahaan seperti PT Puninar MSE Indonesia, PT PMLI, dan PT Pos Logistik Indonesia,” ungkapnya.
Pihaknya juga sedang mendevelop dengan bekerjasama dengan sejumlah universitas atau akademi seperti Pos Logistik Bandung, Universitas Multimedia Nusantara, STMT Trisakti, dan beberapa Universitas di Sumatera Utara.
Saat ini, ALFI Institute juga tengah mengambangkan pendidikan untuk program FIATA Higher Diploma Supply Chain Management. dan itu sudah berlangsung sejak Juni 2017 lalu.
Untuk program yang satu ini, Indonesia menjadi salah satu dari 16 negara di dunia yang memperoleh akreditasi dalam penyelenggaraan diploma Logistik dan Supply Chain Management di Indonesia.
Targetnya, ALFI Institute dapat masuk 10 besar dunia untuk kuantitas yang dilaporkan dalam event FIATA World Congress.
Sementara itu, Bintarto Soedjito, salah seorang pengajar di ALFI Institute berharap agar program pendidikan ini diikuti oleh para eksekutif dibidang forwarder dan logistik, supaya nantinya dapat meningkatkan usahanya setelah memperoleh ilmu dari pendidikan tersebut. “Kami menghimbau agar pendidikan Higher Diploma Supply Chain Management diikuti oleh para eksekutif perusahaan logistik maupun forwarding,” katanya. (***)