Akibat gempa dengan magnitudo 6,2 SR yang menimpa wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (16/1/2021) yang menghancurkan banyak fasilitas umum, bangunan gedung pemerintahan, dan rumah warga, termasuk akses jalan menuju pelabuhan Mamuju, untuk sementara waktu kegiatan operasional di pelabuhan dihentikan.
Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengecekan terhadap kerusakan-kerusakan fasilitas di pelabuhan.
“Alhamdulillah aman, sekarang sedang di check kerusakan yang terjadi, kalau masih bisa dioperasikan akan tetap jalan,” kata Agus Purnomo menjawab Ocean Week, Sabtu pagi, mengenai pelabuhan Mamuju apakah tetap beroperasi atau dihentikan sementara akibat musibah gempa.
Seperti diketahui bahwa gempa telah merusak setidaknya lebih dari 300 rumah dan dua hotel serta meratakan rumah sakit dan kantor gubernur setempat.
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan menutup sementara operasional Pelabuhan Mamuju, Sulawesi Barat, menyusul bencana gempa bumi tektonik berkekuatan 6,2 SR tersebut.
“Saat ini ASDP menutup sementara operasional Pelabuhan Mamuju, sampai kondisi kembali normal. Laporan dari lokasi, akses komunikasi dan jaringan listrik masih terputus total. Adapun akses jalan dan jembatan menuju ke Pelabuhan juga terputus,” kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin.
Menurut dia, kondisi di Pelabuhan Mamuju mengalami kerusakan di sejumlah titik, antara lain pada area parkir dan akses ke trestle retak, namun tidak mengakibatkan kerusakan fatal sehingga masih bisa dilewati kendaraan. (ant/ow/**)