Pemerintah (Kemenhub) segera menenderkan sejumlah rute tol laut dalam waktu dekat ini. Rencananya pada Minggu ini akan dilakukan anweitzing.
Capt. Witono Suprapto, Wakil Ketua Umum DPP INSA mengungkapkan jika beberapa rute tol laut baru akan ditenderkan oleh Kemenhub.
“Yang mau ditenderkan adalah operation cost (subsidi kapal). Kalau subsidi container artinya selisih freight swasta dikrangi freight tol laut,” kata Witono kepada Ocean Week, di Jakarta, Senin (5/2).
Witono menjelaskan bahwa rute yang akan ditender yakni rute T4 kapal utama Surabaya-Tobelo.
Perlu diketahui bahwa hari Senin (5/2) rencana tender tol laut ini sudah dirapatkan oleh Menhub Budi Karya Sumadi dengan mengundang DPP INSA. “Kami (INSA) diundang Pak Menhub (Budi Karya Sumadi-red) rapat koordinasi mengenai tol laut, memastikan bahwa rute-rute yang sekarang ini sudah tidak lagi bersinggungan, dan akan segera dilakukan tender,” kata Carmelita Hartoto, Ketua Umum DPP INSA kepada Ocean Week, di Jakarta.
Meme (panggilannya) juga menginformasikan bahwa pemerintah (Menhub) menyinggung mengenai antisipasi bagaimana distribusi barang dapat berjalan lancar dan tidak lagi dikatakan tidak tepat waktu.
“Prinsipnya bagaimana distribusi barang dapat berjalan baik, lancar, dan tepat waktu,” ungkap Meme.
Seperti dietahui, bahwa Kementerian Perhubungan terus berupaya mengembangkan tol laut di Indonesia. Saat ini, setidaknya sudah ada 13 trayek yang dioperasikan pemerintah melalui operator yang telah ditunjuk.
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus Purnomo mengatakan untuk 2018, Kemenhub kembali akan menambah trayek tol laut.
Tahun ini kita sudah operasikan 13 trayek tol laut. Nanti tahun 2018 dengan anggaran yang sudah kita alokasikan akan kita tambah trayek tol laut,” katanya kepada pers.
Rencananya pola trayek tol laut ini juga akan berubah di 2018. Perubahan tersebut diterapkan berdasarkan hub and spoke. Dengan pola ini, diharapkan tol laut akan lebih efektif.
Dengan model hub and spoke ini, kapal berukuran besar tidak lagi singgah di kota-kota kecil. “Jadi memang hasilnya kapal besar itu tidak bisa merapat. Jadi nanti di hub saja, kemudian ke wilayah kecil kita gunakan kapal yang lebih kecil. Ini akan lebih efisien,” dia menegaskan.
Skema hub and spoke tahun depan dimungkinkan karena Kemenhub bakal mengoperasikan 15 kapal kontainer baru berkapasitas 115 TEUs. Kapal-kapal tersebut telah dipesan Kemenhub sejak 2015 dan sebagian besar rampung di akhir 2017 lalu.
Selain kapal kontainer milik negara, program Tol Laut tahun ini juga bakal dipadukan dengan program feri jarak jauh (long distance ferry). Kapal yang melayani trayek feri jarak jauh bakal menjadi pengumpan dari trayek-trayek tol laut.
Carmelita menambahkan, bahwa rencana pemerintah (Kemenhub) tersebut cukup banyak mengakomodir masukan dari INSA. “Kami berterima-kasih kepada pemerintah (Kemenhub) karena banyak mengakomodir usulan INSA,” ucap Meme. (***)