Sekitar 65% aktifitas truk angkutan petikemas menunggu di pelabuhan. Akibatnya, pengusaha truk merugi. “Mestinya jika waktunya tidak habis untuk nunggu, truk bisa mengangkut lebih banyak, di depo nunggu, di pelabuhan nunggu, di gudang nunggu,” kata Gemilang Tarigan, Ketua Umum Aptrindo kepada Ocean Week, di Jakarta, Selasa (25/7).
Mestinya, ujar Tarigan, truk menunggu di pelabuhan hanya 30 menit (1/2 jam). Kalau di pelabuhan di Eropa, misalnya, bisa dengan waktu itu. Mestinya disini, juga bisa. “Jangan menyerah, kita mesti berusaha, kalau di pelabuhan luar bisa, kenapa kita tidak,” ungkapnya.
Karena waktunya habis untuk menunggu, sekarang ini, truk paling banter hanya mengangkut sekali perhari. “Dulu bisa sampai dua kali, misalnya dari Priok ke Tangerang, dulu bisa dua kali, tapi karena macet, banyak nunggu, hanya bisa satu rit per hari,” ujarnya.
Dia berharap, semua pihak dapat memberi solusi akan masalah yang dihadapi usaha trukcing ini. (***)