Truk berbahan bakar solar sudah diperbolehkan berkegiatan di Terminal Teluk Lamong. Bahkan sekarang sudah sekitar 5000 truk BBM solar yang berlalu lalang di terminal ini.
Namun, truk-truk tersebut tetap saja harus melalui registrasi terlebih dahulu dan memenuhi standar emisi setara Euro 4.
Direktur Teknik Teminal Teluk Lamong, Robby Dayoh, menyatakan bahwa pihaknya telah memperbolehkan truk dengan bahan bakar solar.
“Namun truk-truk itu tetap melalui persyaratan. Misalnya truk harus berstandar emisi Euro 4. Secara tidak langsung kami ikut menekan angka polusi udara dunia yang juga menjadi isu internasional selama ini. Selain itu, kami dari karyawan di Terminal Teluk Lamong juga merasakan efek positif dengan adanya pembatasan tersebut,” katanya menanggapi Menko Maritim Luhut Pandjaitan yang menyoroti sejumlah kebijakan perseroan yang diantaranya tidak memperbolehkan truk BBM solar masuk ke Teluk Lamong.
Kata Menko Maritim, gagasan green port itu bagus, tapi jangan sampai program yang kita kerjakan ini terlalu advance, terlalu maju. Sedangkan sarana prasarananya belum mendukung. Sehingga, yang tadinya harapannya efisien, jadi tidak efisien. Misalnya, hanya kendaran dengan bahan bakar gas atau baterai saja yang diperbolehkan masuk ke dalam pelabuhan.
“Sebelum menentukan sebuah program, perlu adanya pertimbangan dari pihak manajemen terkait prasarana. Contohnya untuk program Green Port ini,” ujar Luhut.
Sementara itu, Ketua DPC INSA Surabaya Stenven H Lesawengan membenarkan bahwa Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, pada Senin (20/3) telah meninjau Terminal Car Maspion di Gresik untuk direncanakan sandar kapal Ro-Ro Jakarta-Surabaya-Jakarta.
“Sebab di pelabuhan Tanjung Perak tidak ada tambatan untuk kapal Ro-Ro dengan panjang 185 meter. Pak Luhut (Menko Maritim-red) juga dialog dengan pihak Maspion mengenai produksi pipa Maspion,” ujar Stenven kepada Ocean Week, Senin malam melalui WhatsApp.
Untuk program tol laut menggunakan kapal Ro-Ro rute Jakarta-Surabaya tersebut, rencananya masih akan dibahas dan dimatangkan di Kantor Kemenko Maritim, Minggu depan.
Informasi yang diperoleh bahwa pelayaran swasta yang berniat menggarap trayek itu adalah PT Arpeni.
“Sebenarnya tol laut pada hakekatnya sudah kita bangun sejak dulu,” kata Stenven singkat.
Menhub Budi Karya Sumadi berharap program Ro-Ro Jakarta-Surabaya (PP) itu dapat dilaksanakan sebelum Lebaran tahun 2017 nanti. (***)