Pembangunan kapal-kapal baru pesanan pemerintah (Kemenhub) untuk memperkuat program tol laut harus sudah rampung pada tahun 2018 ini. Kapal-kapal itu antara lain dibangun di PT Dumas Shipyard Tanjung Perak, lalu Galangan Steadfast Marine, PT Daya Radar Utama, dan sebagainya.
Menurut Yance Gunawan, Dirut PT Dumas Shipyard, semua kapal pesanan pemerintah yang dibangun di galangannya sudah selesai semua. “Semua sudah selesai, cuma ada yang masih belum diambil,” kata Yance Gunawan kepada Ocean Week, Rabu (30/5) siang.
Total tersisa ada 7 kapal, dan sudah mulai ada operatornya. “Sekarang mulai training,” ucap Yance singkat.
Yance menyatakan, ketujuh kapal yang dibangun di galangan Dumas yakni 5 kapal perintis 1200 GT, lalu 1 kapal 2000 GT, dan satu lagi kapal kontainer 100 TEUs.
Beberapa kapal sebenarnya sudah selesai dibangun dan diserahkan ke pemerintah di tahun lalu. Misalnya galangan kapalnya Samudera Indonesia, dua kapal 100 TEUs, Daya Radar Utama beberapa kapal.
Amir Gunawan juga menyatakan kepada Ocean Week, bahwa sekarang galangannya masih menyelesaikan pembangunan kapal pesanan pemerintah yang tersisa, dan tahun 2018 ini harus selesai.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Muhidin M Said menyatakan, pembangunan 7 kapal untuk tol laut yang digarap galangan kapal PT Steadfast Marine, Pontianak, Kalimantan Barat supaya segera diselesaikan.
“Kita lihat bagaimana progress-nya. Dari tujuh unit yang dipesan Dirjen Hubungan Laut Kemenhub, sudah ada satu yang rampung kok. Lainnya masuk tahap penyelesaian (finishing),” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/5).
Menyinggung tol laut, Muhidin mengungkapkan, konsep tol laut gagasan Presiden Joko Widodo, cukup positif. Tujuannya untuk mencegah disparitas harga serta menjaga stabilitas persediaan barang di pulau-pulau terpencil.
Edy K Logam yang dihubungi untuk diminta informasinya seputar pembangunan kapal-kapal pesanan pemerintah itu, sampai berita ini ditulis belum memberi jawaban. (***)