Bupati Kabupaten Batang Wihaji menginginkan kapal wisata dari Batang-Karimunjawa Jepara dapat diujicoba usai Lebaran Idul Fitri 2018 mendatang, sehingga pada wisatawan yang akan ke Karimunjawa bisa lewat pelabuhan Batang.
Selain itu, pelabuhan Batang juga akan terintegrasi dengan Taman Maritim yang terletak di Pantai Sigandu.
“Perencanaan Taman Maritim sudah ada, tinggal pembangunannya yang rencanya tahun depan, dengan adanya Taman Maritim kami berharap bisa melengkapi sektor wisata pesisir,” kata Wihaji kepada pers, di Batang.
Menurut Wihaji, pembangunan Taman Maritim seluas 17 hektar itu akan menyerap dana sebesar Rp 17 miliar dari APBD. “Tapi juga mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jateng, karena program pembangunan Taman Maritim dan pelabuhan merupakan prioritas,” ujarnya.
Wihaji menyatakan, nantinya pelabuhan Batang akan memiliki empat fungsi yakni sebagai kegiatan niaga, perikanan, penumpang dan pariwisata. Semuanya sudah direncanakannya. “Kalau untuk aktifitas ikan dan niaga sudah jalan, tinggal penumpang dan wisata,” tegasnya.
Namun, Bupati Batang Wihaji perlu belajar dari konsep pelabuhan Kendal. Salah satunya juga untuk kegiatan wisata dari Kendal ke Karimunjawa menggunakan KM Bahari.
Tapi, berdasarkan investigasi Ocean Week yang beberapa kali melongok ke pelabuhan yang terletak di kecamatan Kaliwungu, Kendal itu, dermaga wisata dengan tujuan Karimunjawa tersebut lebih sering dijadikan tempat mancing masyarakat sekitar.
Karena, warga yang hendak berwisata ke Karimunjawa dari pelabuhan Kendal sangat minim, sehigga belum tentu sebulan sekali, kapal penuh. Selain dermaga wisata, pelabuhan Kendal juga dijadikan untuk penyeberangan Kendal-Kumai Kalimatan Tengah. Kondisinya pun tak jauh berbeda. Beruntung kapal yang beroperasi adalah milik BUN ASDP. (tb/**)



























