Dua puluh penumpang KM Zahro Express hingga Minggu malam dinyatakan meninggal dan 17 orang hilang. Polisi masih terus menyelidiki manifest kapal wisata KM Zahro Express yang terbakar di perairan Muara Angke, Jakarta Utara pada Minggu (1/1) kemarin. Tim hingga kini masih mencari korban hilang.
“Masalah manifest itu juga sedang kami selidiki, karena faktanya total penumpang ada 238 penumpang, tetapi di manifest tercatat 100 orang,” ujar Direktur Polair Polda Metro Jaya Kombes Hero Hendrianto Bachtiar.
Hero mengatakan, kapal tersebut tidak kelebihan penumpang. Kapasitas kapal itu sendiri adalah 285 penumpang.
Sementara itu, dari keterangan nakhoda, penumpang yang berada di lantai 1 kapal tersebut sekitar 100-an penumpang. Sedangkan di lantai 2 itu ada 92 penumpang, jadi tidak overload.
Tentang manifest penumpang ini masih terus diselidiki, karena sebelumnya informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 194 penumpang selamat.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Puro Nugroho mengatakan Manifes menunjukkan ada 100 penumpang di kapal Zahro Express. “Data tersebut jelas keliru,” ujarnya.
Seperti diketahui bahwa insiden kebakaran menimpa KM Zahro Express sekitar pukul 09.15 WIB sejauh satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, kata Kepala Dinas Penerangan Armada Barat TNI AL, Mayor Laut, Budi Amin.
Menurut Budi Amin, kapal tersebut menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, untuk bertamasya. Saat ini, KM Zahro Express sudah dievakuasi ke dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Kapal itu dalam kondisi hangus terbakar. Belum diketahui penyebab kebakaran.
Sejumlah laporan menyebutkan api berasal hubungan arus pendek pada generator. (***)