PT Pelabuhan Indonesia III menyatakan akan memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan acara IMF World Bank 2018 di Bali, yang rencananya digelar pada 12-14 Oktober tahun ini.
Komitmen itu diwujudkannya dalam penandatanganan kerjasama antara Pelindo III dengan PT WIKA, pada hari Rabu (28/3) ini, untuk perbaikan pelabuhan yang meliputi perbaikan jalan, pelabuhan dan gedung pelabuhan. Kemudian kerjasama dengan PT LEGI untuk pembangunan panel surya.
“Kerjasama dengan WIKA untuk membenahi dan mempercantik pelabuhan Benoa agar tamu negara pada acara IMF World Bank merasa aman dan nyaman. Target kami, 50 persen dari proyek ini selesai pada bulan September, sebelum IMF World Bank diselenggarakan,” kata CEO Pelindo III Ari Askhara, usai penandatangan kontrak dengan WIKA, di Surabaya North Quay, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Direktur Operasi PT Pelindo III, H. M. Iqbal ketika dikonfirmasi Ocean Week, membenarkan jika hari Rabu (28/3) pagi tadi telah dilakukan penandatanganan kerjasama antara Pelindo III dengan PT Wika dan Legi. “Betul, tadi pagi, telah diteken kerjasama itu,” katanya singkat melalui WhatsApp yang dikirimkan ke Ocean Week.
CEO Pelindo III Ari mengatakan, kegiatan (IMF World Bank) tersebut diproyeksikan akan mendatangkan sekitar 15 ribu – 18 ribu tamu, dari anggota delegasi 189 negara, hingga kolega dan keluarganya.
“Pelindo III sebenarnya sudah memiliki masterplan jangka panjang untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa agar semakin menarik cruise internasional datang. Kemudian demi mendukung kesuksesan penyelenggaran event global tersebut, pengerjaan renovasi terminal penumpang Pelabuhan Benoa dipercepat,” ujarnya.
Pelabuhan Benoa tidak hanya dipercantik tetapi juga diperluas. Bangunan terminal penumpang yang semula berkapasitas 950 orang akan diperbesar untuk menampung 3.500 turis dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi. “Untuk area hijau nantinya akan sangat memanjakan pejalan kaki karena dilengkapi dengan taman, kolam, jogging track, dan juga amphitheater,” jelasnya.
Pengembangan Pelabuhan Benoa dikerjakan berdasarkan arahan pemerintah dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa yang disahkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan pada 2017 lalu. Salah satu tujuan utamanya yakni menjadikan Benoa sebagai Terminal Kapal Pesiar Kelas Dunia.
“Saat ini Benoa merupakan cruise hub-port utama di Indonesia. Kapal pesiar internasional dapat menaikkan dan menurunkan penumpang di gerbang laut wisata Pulau Dewata tersebut,” kata Ari.
Sementara itu, Direktur Utama PT WIKA Gedung, Nariman Prasetya, menyatakan siap dapat memenuhi target yang ditetapkan Pelindo III. “Kami sangat optimistis bisa memenuhi keinginan Pleindo III. Karena kami memiliki banyak pengalaman dalam pengerjaan proyek seperti ini,” katanya.
Sedangkan Direktur Utama PT Lamong Energi Indonesia (PT LEGI), Edward Danner Napitupulu mengungkapkan, PT LEGI siap untuk menyuplai listrik tenaga surya untuk jalan tol yang membentang di atas laut dengan rute Nusa Dua – Ngurah Rai – Tanjung Benoa. “Termasuk pekerjaan perawatan mekanik dan elektriknya,” ujarnya. (pld3/**)



























