Meningkatkan konektivitas, rantai pasok dan daya saing nasional menuju Indonesia poros maritim dunia, menjadi tema yang diangkat Alumni ITS Surabaya pada focus discussion, yang diselenggarakannya, pada Jumat (2/3), bertempat di Sari Pan Pasific Hotel, Jakarta.
Sebagai Nara sumber, antara lain Dirjen Hubla Agus Purnomo, Ketua umum ALFI Yukki N. Hanafi, pengamat maritim dan dosen ITS Surabaya Saut Gurning, dan perwakilan dari pelayaran CMA CGM.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh para alumni ITS Surabaya, muncul usulan dari Saut Gurning agar pemerintah membentuk Komite Nasional Tol Laut, melibatkan Pemerintah Daerah, INSA, dan pihak terkait, dan usulan itu disambut baik oleh peserta diskusi.
Seperti diketahui bahwa program tol laut sudah berhasil menurunkan harga barang untuk wilayah Indonesia timur.
Bahkan, pemerintah telah memberikan subsidi ratusan miliar rupiah untuk keberlangsungan program tol laut ini.
Menanggapi pertanyaan, mengenai kesempatan swasta bisa mengelola pelabuhan, Dirjen Hubla Agus, mengatakan silahkan swasta untuk mengelola pelabuhan, karena pemerintah dalam hal ini pasti tidak akan mampu menangani semuanya.
Agus juga menyinggung soal penataan yang sedang dilakukan pihaknya untuk keamanan di laut, bahkan sampai menyiapkan IT-nya.
“Ini sedang dikonsolidasikan, jadi nantinya semua yang bergerak di laut bisa dilihat. Harapannya, sebelum akhir 2018 sudah bisa ditata semua,” katanya.
Menjawab kapan rute tol laut tambahan ditenderkan, Dirjenla Agus menyatakan bahwa Minggu depan sudah ditenderkan.
“Minggu depan Sudan ditenderkan,” ucapnya singkat. (***)