Hari libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru), serta Idul Fitri, biasanya usaha pelayaran penyeberangan ‘panen’.
Namun, untuk Nataru mendatang, Gapasdap hanya bisa berharap, usaha bidang ini akan memetik hasil yang bagus.
Apalagi, menurut Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo, bahwa kondisi angkutan penyeberangan pada tahun 2023 tercatat meningkat lebih 5% dibandingkan tahun 2022.
“Namun, kondisi ini masih belum diimbangi dengan adanya peningkatan infrastruktur kepelabuhanan, dimana untuk jumlah dermaga masih belum ada penambahan,” ujar Khoiri saat ditanya Ocean Week melalui WhatsApp nya, Senin pagi.
Kata Khoiri, dari sisi penegakan regulasi keselamatan terkait muatan Over dimensi Over load (ODOL) dan muatan barang berbahaya yang mudah terbakar yang diatur pada aturan IMDG juga belum ada perkembangan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bahkan, ungkapnya, muatan di atas truk berisi battery lithium pada kendaraan listrik terjadi kenaikan kebakaran muatan.
“Kemudian untuk pentarifan adanya pentahapan kenaikan tarif sebesar 5% pada bulan Agustus 2023, diharapkan masih ada evaluasi lagi, dikarenakan tarif yang berlaku masih terdapat kekurangan pemenuhan HPP yang masih tersisa sekitar 29%,” jelas Khoiri.
Melihat kenaikan tersebut, Khoiri memprediksi, bahwa sektor penyeberangan pada tahun 2024 kemungkinan dari sisi demand ada peningkatan tergantung dari perbaikan sektor ekonomi, dan suksesnya Pemilu yang aman.
“Gapasdap terus berharap adanya penambahan jumlah dermaga pada masing-masing lintas penyeberangan guna mengoptimalkan pengoperasian kapal-kapal, sehingga hari operasi dapat ditingkatkan,” kata Khoiri.
Selain itu juga dari sisi pentarifan diharapkan pemerintah secara berkala melakukan evaluasi terhadap besaran tarif guna disesuaikan dengan biaya pokok yang telah dihitung oleh pemerintah. Juga penegakan aturan ODOL dan IMDG diharapkan dapat berlaku secara maksimal.
“Selain itu, keberpihakan bisa dilihat dari masih belum signifikan nya perbaikan sektor usaha angkutan penyeberangan,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa anggota Gapasdap selama melayani masyarakat pada rute-rute seperti Merak – Bakauheni, Gilimanuk – Ketapang, dan sebagainya. (***)