Operator pelabuhan terbesar di SINGAPURA, PSA, menangani lebih dari 40 juta TEU pada tahun 2024, suatu prestasi yang memecahkan rekor yang disebutnya sebagai “tonggak penting”.
Artinya, pada tahun 2024, pelabuhan Singapura – yang terdiri dari terminal yang dioperasikan oleh PSA dan Pelabuhan Jurong – melampaui rekor tahun 2023 sebesar 39,01 juta TEU.
Hal itu diungkapkan Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat dalam postingan Facebook baru-baru ini.
Mr Chee menambahkan bahwa pelabuhan tersebut juga berada di jalur yang tepat untuk mencapai rekor baru dalam total pengiriman kargo dan penjualan bunker pada tahun 2024.
Rekor PSA sebelumnya sebesar 38,8 juta TEU terjadi pada tahun 2023, menurut The Straits Times dari Singapura.
Dalam postingannya, Mr Chee memuji kemitraan tripartit yang kuat dan pendekatan pro-bisnis di sektor maritim atas pencapaian terbaru ini.
PSA mengatakan dalam pernyataannya bahwa rekor ini memperkuat status pelabuhan tersebut sebagai pintu gerbang penting yang menghubungkan perekonomian Singapura ke pasar global.
Ong Kim Pong, Group Chief Executive PSA International, menggambarkan rekor throughput pelabuhan Singapura, pusat transhipment terbesar di dunia, sebagai sebuah “tonggak sejarah yang luar biasa”.
Dia menambahkan bahwa operator akan berupaya memperkuat hubungan antara operasi pelabuhan dan layanan terkait pelabuhan lainnya, untuk menciptakan ekosistem pelabuhan yang lebih terpadu.
“Kami tetap berdedikasi untuk mengintegrasikan teknologi canggih dengan keahlian operasional kami, sambil berupaya memperkuat peran kami sebagai operator pelabuhan global yang andal dan mitra terpercaya bagi pemangku kepentingan kargo,” kata Mr Ong.
Pada bulan Oktober, PSA memulai pekerjaan konstruksi fasilitas pergudangan Tuas baru senilai $647,5 juta yang dilengkapi dengan sistem robotika dan otomasi canggih.
Direncanakan selesai pada kuartal kedua tahun 2027, pusat rantai pasokan PSA baru ini akan mencakup area seluas lebih dari 185.000 meter persegi dan akan berlokasi di pelabuhan besar baru Singapura di Tuas.
Pelabuhan Tuas, yang sedang dikembangkan dalam empat tahap, akan mampu menangani 65 juta TEU ketika beroperasi penuh pada tahun 2040an, menjadikannya pelabuhan otomatis terbesar di dunia.
Rekor terbaru ini berarti Singapura tetap menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di dunia. Pelabuhan Shanghai terus menempati posisi teratas, mencetak rekor pada tahun 2024 sebagai pelabuhan pertama di dunia yang menangani lebih dari 50 juta TEU setiap tahunnya. (***)