Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara sudah mencapai 92% untuk sisi laut, dan 71% untuk sisi darat. Kedepan pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan dapat diwujudkan menjadi hub internasional.
Dalam kunjungan para wartawan berbagai media peliput pelabuhan, termasuk Ocean Week, Kamis (9/11) ke Pelabuhan Kuala Tanjung, tampak bahwa dermaga sudah terbangun, jalan menuju ke dermaga pun sudah lebar terbentang. Berbagai fasilitas pendukung juga sudah hampir selesai dibangun.
Dirut PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana memastikan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara akan bisa dioperasikan dalam kwartal 1 2018. “Awal tahun 2018 sebenarnya juga sudah bisa dioperasikan, tetapi masih diuji coba,” ujar Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana di Medan.
Sementara itu, ACS Corporate Secretary PT Pelindo I Fiona, menyatakan, pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam 4 tahap. Tahap pertama yakni Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung yang disiapkan dengan kapasitas 500 ribu TEUs.
Tahap kedua, Pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha (2016-2018). Lalu, tahap ketiga, Pengembangan Dedicated/Hub Port (2017-2019) dan tahap keempat adalah pengembangan kawasan industri terintegrasi (2021-2023).
“Pelabuhan Kuala Tanjung yang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia ini dikembangkan secara bertahap dan nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs,” ujar Fiona.
Menurut Fiona, pengelola Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung dilaksanakan oleh PT Prima Multi Terminal yang merupakan anak usaha gabungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang meliputi: Pelindo 1, PT PP Tbk, dan PT Waskita Karya Tbk. Saat ini tercatat Pelindo 1 menguasai saham mayoritas di PT Prima Multi Terminal sebesar 55%, PT PP memegang 25%, sedangkan PT Waskita Karya memiliki sisanya yaitu 20%.
Fiona menambahkan, untuk mewujudkan terminal multipurpose di Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo 1 juga sedang menyiapkan kawasan industri yang terpadu atau Industrial Gateway Port Kuala Tanjung seluas 3.000 hektar. “Pelabuhan Kuala Tanjung ini direncanakan juga dengan pengembangan kawasan industri yang dapat semakin menurunkan biaya logistik serta berpeluang untuk menciptakan skala ekonomi. Diharapkan dengan adanya Pelabuhan Kuala Tanjung mampu meningkatkan kinerja logistik dan daya saing Indonesia sehingga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” jelas Fiona. (pld1/rat/**)
Apakah sudah ada operator pelayaran yang akan menjadikan Kuala Tanjung sebagai home base.Hal ini penting sebagai bandingan PTP Tjg Pelepas yg menjadi home base bagi Evergreen dgn memindahkan kegiatannya dari Singapore.
Kelihatannya belum ada, Pelindo lebih memilih menggandeng operator pelabuhan ketimbang pelayaran