Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menyatakan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Kalimantan Timur, Pemerintah berencana membangun pipa Trans Kalimantan Timur pada 2017 mendatang.
Kata Wiratmaja, saat ini sudah terbangun pipa gas dari Handil ke Bontang. Selanjutnya, Pemerintah akan membangun pipa gas dari Handil ke Samarinda dan dilanjutkan ke Balikpapan serta Kutai Kertanegara. Pembangunan pipa gas Trans Kaltim ini diharapkan rampung dalam waktu 5 tahun.
Dia menegaskan, Kalimantan Timur memiliki cadangan gas bumi yang cukup besar, baik di daratan maupun laut dalam. Sayangnya, pemanfaatannya masih terganjal minimnya infrastruktur migas. “Dalam 5 tahun ke depan, kita sudah sudah menyusun roadmap. Kita diskusi dengan pemerintah daerah, bagaimana mengimplementasikannya dalam bentuk pipa Trans Kaltim agar gas ini dapat digunakan secara optimal,” ujar Dirjen.
Tak hanya membangun pipa gas, Pemerintah juga mengharapkan agar pembangkit listrik di Kalimantan Timur yang saat ini menggunakan BBM, dapat dikonversi menggunakan gas bumi. Untuk itu, perlu juga dibangun pipa gas ke pembangkit listrik. Gas untuk pembangkit listrik ini, telah dialokasikan sebesar 100 MMSCFD.
Dengan terbangunnya jaringan pipa, jargas untuk rumah tangga serta SPBG, diharapkan gas yang diproduksi oleh lapangan-lapangan migas di Kalimantan Timur, dapat digunakan untuk kebutuhan daerah tersebut. Nantinya bila produksi telah berlebih, dapat digunakan untuk pipa Trans Kalimantan yang ditargetkan dapat terbangun dalam waktu 10-15 tahun atau rampung tahun 2030.
Selain membangun pipa gas Trans Kaltim, Pemerintah juga berencana membangun Kilang Bontang yang saat ini dalam tahap market sounding. Di sekitar Kilang Bontang, juga akan dibangun pabrik petrokimia.
Dengan pembangunan infrastruktur yang terpadu, diharapkan pemanfaatan gas bumi dapat lebih maksimal serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. “Jadi sumber daya alam itu bukan hanya menghasilkan revenue tapi juga menjadi economic driver,” ungkapnya.