Sebanyak 15.000 ekor sapi impor indukan segera didatangkan ke Indonesia pada tahun 2018 mendatang. Kementerian Pertanian sedang menyiapkan proses lelangnya yang kemungkinan dilakukan pada awal 2018.
Kementerian Pertanian mengalokasikan dana sebesar Rp450,3 dari APBN 2018 untuk impor sebanyak 15 ribu ekor sapi tersebut. Selain itu, ada juga alokasi program Upsus Siwan melalui Inseminasi Buatan sebesar Rp652,7 miliar untuk 3 juta akseptor.
Kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita, sapi indukan impor diharapkan dapat mulai masuk pada Juli 2018. Sebab, lelang baru akan dilakukan paling lambat Januari 2018.
“Sapi-sapi itu didatangkan dari Australia atau negara lain yang memenuhi ketentuan. Rencana masuk Juli 2018 karena rencana lelang Januari 2018. Anggaran baru turun Desember akhir. Secara bertahap akan masuk 15.000 ekor,” ujar Diarmita pada konferensi pers, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, GM Pelindo II Bengkulu Dradjat Sulistyo menyatakan, saat ini ada 18 pulau yang mengajukan sebagai pusat transhipment dan karantina sapi impor nasional, salah satunya Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.
“Mudah-mudahan Pulau Baai akan dipilih Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo-red) sebagai pusat bongkar muat transhipment dna karantina, setelah mendapatkan usulan dari Menteri Pertanian,” ucap Drajat, Sabtu (16/12) lalu.
Menurut Dradjat, Pelindo Bengkulu melibatkan beberapa stakeholder, karena Pelabuhan Pulau Baai dinilainya cocok untuk jadi pusat karantina sapi impor nasional.
Sebagai uji coba, pada Januari 2018 direncana masuk 10.000 ekor sapi dari Kupang untuk dikarantina.
Pelabuhan Baai di Bengkulu terletak terletak di Samudera Hindia yang terhubung ke Australia, lokasi sebagian besar sapi impor berasal.
“Diharapkan Bengkulu bisa menopang swasembada daging se Sumatera dan Indonesia,” ucapnya. (kp/**)