Kapal RoRo Prayesti rute tol laut Jakarta-Gresik (dermaga IKT Priok-Maspion Gresik) dipastikan melayari trayek itu pada 14 Agustus 2017 dari dermaga IKT pelabuhan Tanjung Priok.
“InsyaAllah jika tidak ada hal-hal yang mengganggu, pada tanggal 14 Agustus, RoRo Prayesti akan laksanakan pelayaran perdana dari IKT Tanjung Priok ke Gresik,” kata Oentoro Surya, penasihat PT Jagad Zamrud Khatulistiwa (JZK) kepada Ocean Week, melalui WhatsApp, Jumat (4/8).
Menurut Dirut PT Arpeni ini, RoRo yang disiapkan untuk melayari rute Priok-Gresik ada dua kapal, yakni Prayesti dan Sawitri. Untuk kapal Sawitri sudah diujicoba operasional pada bulan Juli lalu.
Namun, Oentoro belum mau menginformasikan seberapa besar minat (pasar) muatannya. “Masih sepi, kendalanya hanya pengusaha truk menaruh nasibnya sama sopir. Ini adalah problem sosial, dan law enfoecement harus diimplementasikan betul-betul serius,” ujarnya lagi.
Direktur PT Jagad Zamrud Khatulistiwa (JZK) Kasan Santosa ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa pada tanggal 14 Agustus mendatang, direncanakan pelayaran perdana kapal Prayasti dari Tanjung Priok ke Maspion Gresik.
Konsep Tol laut menggunakan RoRo Jakarta-Surabaya ini, beberapa waktu lalu sempat didiskusikan oleh kalangan pelayaran, melibatkan unsur pemerintah.
Pastinya, kata Carmelita Hartoto, Ketua Umum INSA, pihaknya sangat mensupport adanya angkutan kapal RoRo rute Jakarta-Gresik tersebut.
“Karena ini program pemerintah, diharapkan juga dapat memberikan harga (ongkosa angkut) yang lebih baik. Cuma, apakah cukup dengan itu, apakah pemerintah harus memberikan subsidi atau ada kebijakan lain, misalnya tidak dikenai PPN, dan ini pun juga salah satu yang bisa membantu,” ujarnya.
Oentoro Surya kepada Ocean Week juga pernah menyatakan bahwa angkutan dengan kapal RoRo ini non subsidi. “Pelayaran dengan RoRo ini merupakan wujud dukungan terhadap program tol laut. Namun ini murni bisnis. Kami sangat mengandalkan market exelient dan operasional exelient,” ungkapnya.
Sedangkan Dirut PT IKT Chiefy Adi K menyatakan, dengan adanya program ini sangat memberi manfaat bagi pengguna jasa. Paling tidak dengan menggunakan kapal, dapat mengangkut barang lebih banyak dibandingkan menggunakan truk.
“Selain itu bisa mengurangi kemacetan di jalan raya, mengurangi kerusakan jalan. Apalagi ini dapat juga menjadi hub kargo tujuan Bali dan Nusa Tenggara,” katanya beberapa waktu lalu.
Chiefy berharap, adanya angkutan RoRo ini dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan industri di tanah air, khususnya Jawa Timur dan sekitarnya, serta mengurangi biaya logistik secara keseluruhan.
Seperti diketahui, kapal Prayesti berkapasitas 1.700 lane meter, panjang 184,5 meter, luas 26,5 meter, draft 6,75 meter, dan ramp door capacity 70 ton, mampu memuat ratusan truk barang, serta kontainer on chasis (tanpa head truck).
Sedangkan kapal Sawitri berkapasitas 1000 lane meter, panjang 118,87 meter, luas 19,60 meter, draft 7,9 meter dan ramp door capacity 50 ton. (***)