Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas III Sunda Kelapa melaunching Aplikasi SiBABBE atau sistem informasi bongkar muat barang berbasis elektronik, pada hari Senin (20/7/2020), bertempat di Marina Batavia, Jakarta Utara.
Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo meresmikan aplikasi SIBABBE tersebut secara virtual.
“Aplikasi ini (SiBabe) nantinya akan tersinkronisasi dengan Sistem Inaportnet,” kata Dirjen Hubla Agus Purnomo dalam sambutannya.
Hadir pada kesempatan ini antara lain, ketua APBMI Sunda Kelapa, APBMI Jakarta, INSA Sunda Kelapa, GM Pelindo Sunda Kelapa, dan mitra KSOP Sunda Kelapa.
Launching dimulainya implementasi aplikasi ini ditandai dengan penekanan tombol oleh Kepala KSOP Sunda Kelapa Ridwan Chaniago, didampingi GM Pelindo Sunda Kelapa Kurnia Jaya, Ketua APBMI Sunda Kelapa, dan Kapolsek Sunda Kelapa AKP. Slamet Riyanto.
Dirjen Hubla menyatakan bahwa pada saat ini Pemantauan bongkar muat barang dari dan ke kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa selama ini dilakukan secara manual, sehingga dalam rangka Pelayanan Prima berbasis elektronik, maka diperlukan sebuah Sistem Informasi Bongkar Muat Barang Berbasis Elektronik (SIBABBE), guna menunjang produktifitas dan kinerja di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, khususnya di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Agus juga menekankan, dimasa pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia ini, kita dituntut untuk memberikan sebuah pelayanan yang wajib memenuhi protokol kesehatan COVID-19.
“Pelayanan tersebut dapat diwujudkan dengan menggunakan sebuah sistem online agar dapat mengurangi kontak langsung antara petugas dan pengguna jasa,” ujarnya.
Dirjen Agus Purnomo berharap dengan adanya aplikasi SIBABBE ini, para pengguna jasa dapat mendukung penuh tugas KSOP Kelas III Sunda Kelapa dalam melakukan pengawasan dan monitoring data bongkar muat dari dan ke kapal yang dilaksanakan di Pelabuhan Sunda Kelapa secara real.
“Dengan Launching SiBabbe pada hari ini, besar harapan kami kiranya dapat terlaksana dengan baik. Layanan di sektor Perhubungan Laut khususnya pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kelas III Sunda Kelapa lebih terintegrasi, jujur, ramah, sopan serta lugas. Sehingga apa yang dibutuhkan oleh masyarakat terlayani serta menjadi pemicu kita guna pelayanan yang prima,” tegas Agus Purnomo.
Dirjen Hubla sekali lagi berharap kedepannya KSOP Kelas III Sunda Kelapa menjadi lebih baik dalam melayani para pengguna jasa dengan pelayanan yang prima dan kepuasan masyarakat menjadi kepuasan Jajarannya.
“Saya menghimbau kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mendukung dan kedepannya juga dapat menerapkan sistem tersebut,” ungkapnya.
Agus juga minta kalau dalam implementasinya belum sempurna supaya dapat disempurnakan.
Menurut Dirjen Hubla dengan adanya sistem ini lebih efisien, lebih murah, dan tak ada lagi kontak langsung antara petugas dan pengguna jasa.
Terciptanya SIBABBE
Sebelumnya, Kepala KSOP Sunda Kelapa Ridwan Chaniago menceritakan mengenai latar belakang terciptanya aplikasi Si BABBE ini.
“Dimula pada saat kami bertugas di Pelabuhan Sunda Kelapa, kami melakukan evaluasi kelancaran pelayanan kapal dan barang di pelabuhan Sunda Kelapa. Dimana, kami melihat ada potensi peningkatan pelabuhan Sunda Kelapa menjadi lebih baik dari sisi kunjungan kapal dan volume bongkar muat, yang dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah kunjungan kapal dan volume kegaiatan bongkar muat barang di pelabuhan,” katanya mengawali ceritanya.
Lalu, potensi ini harus dilakukan upaya-upaya peningkatan pelayanan di pelabuhan Sunda Kelapa, diantaranya penataan zonasi area pelabuhan, penataan keamanan dan ketertiban pelabuhan, penataan pelayanan kapal dan bongkar muat barang di pelabuhan.
“Penataan Peningkatan pelayanan di pelabuhan Sunda Kelapa ini perlahan mulai kami lakukan, dimana kami telah menyiapkan layout baru penataan zonasi pelabuha, pembentukan tim keamanan dan ketertiban pelabuhan, dan penataan pelayanan kapal dan bongkar muat barang di pelabuhan secara digital yang dalam hal ini kami siapkan Sistem Informasi Bongkar Muat Barang Berbasis Elektonik (SiBABBE). Untuk penataan pelayanan kapal dan bongkar muat barang di pelabuhan secara digital ini, nantinya akan siap terintegrasi dengan sistem INAPORTNET dan juga siap terintegrasi dengan Sistem Aplikasi SEHATI,” kata Ridwan panjang lebar.
Dia juga mengatakan bahwa peningkatan pelayanan bongkar muat barang secara elektronik ini diharapkan dapat memudahkan pengguna jasa dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan dan pengawasan dari KSOP Sunda Kelapa sebagai regulator di pelabuhan.
“Layanan ini juga kami integrasikan dengan layanan SIMPONI, sehingga pengguna jasa langsung dapat mengetahui besaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan dapat melakukan pembayaran secara elektronik dimanapun berada. Selanjutnya, kami mengharapkan dengan Aplikasi ini dapat mempermudah dalam sisi pelaporan pengguna jasa, dimana selama ini pelaporan kegiatan usaha dilakukan secara manual pada akhirnya dilakukan secara elektronik dengan tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku,” ucapnya.
Ridwan berharap, agar semua pihak mendukung peningkatan pelayanan di pelabuhan Sunda Kelapa, dalam mewujudkan pelayanan yang efektif, efisien, dan akuntabel untuk pelabuhan Sunda Kelapa yang lebih baik.
Menanggapi dilaunchingnya SIBABBE, GM Pelindo Sunda Kelapa Kurnia Jaya mengungkapkan, akan mendukung program aplikasi yang dinilainya bagus ini.
“Kami akan mendukung aplikasi online SiBabbe ini, bahkan nantinya akan kami link kan dengan sistem online yang ada pada Pelindo,” ujarnya menanggapi aplikasi SiBabbe.
Hal sama juga dinyatakan Andreas, Ketua APBMI Sunda Kelapa. “Sistem SIBABBE ini bagus, kami bisa dimudahkan dengan adanya sistem ini. Semoga dengan aplikasi ini bisa efisien, efektif dan akuntabel,” ungkapnya. (***)