Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Nyoman Gede Saputera resmi membuka acara Forum Kehumasan Pelabuhan Tanjung Priok, bertempat di Hotel Ibis Styles, Jakarta Utara (22/8).
Kata Nyoman, ada tiga hal yang didiskusikan pada kegiatan ini, yakni pelabuhan Tanjung Priok menuju bersih narkoba, lalu perdagangan antar pulau, dan pelabuhan Priok yang bersih dan sehat.
“Kegiatan ini sebagai ajang berdiskusi non formal terhadap segala masalah yang terjadi di pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Nyoman.
Kepala OP juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menginginkan adanya perdagangan narkoba masuk melalui pelabuhan Tanjung Priok ini.
Bersyukur, pihak kepolisian Pelabuhan Priok sudah mengantisipasi dengan cara memeriksa kepada semua penumpang yang turun dari kapal (saat Embarkasi) melalui peralatan X Ray di terminal penumpang.
Nyoman menambahkan bahwa tahun 2016 lalu, berkat kerjasama semua institusi disini, pelabuhan Tanjung Priok dinobatkan sebagai pelabuhan terbersih, tersehat di Indonesia.
“Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,” ucapnya.
Sementara itu, Deputi sarana bidang logistik kementerian perdagangan Sihat Pohan menyatakan, setiap pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang dan atau jasa yang ditetapkan sebagai barang dan atau jasa yang dilarang untuk diperdagangkan sebagai mana dimaksud dalam pasal 35 ayat 2 undang-undang nomor. 7 tahun 2014 tentang perdagangan.
Sihat juga menyatakan bahwa menteri perdagangan telah mengeluarkan Permendag no. 29/M-Dag/per/5/2017 tentang perdagangan antar pulau.
“Pengaturan kegiatan perdagangan antar pulau bertujuan untuk integrasi pasar di dalam negeri,” ungkapnya.
Sedangkan Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP. A. Rian Faozi SH, mengungkapkan bahwa pelabuhan Priok sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang ekspor impor maupun barang antar pulau tidak bisa dipisahkan sebagai salah satu tujuan para bandar narkotika dalam melakukan pengiriman narkoba melalui jalur pelabuhan.
“Tren baru peredaran narkoba menggunakan jalur laut tidak menutup kemungkinan melalui kapal barang maupun kapal penumpang yang sandar di Tanjung Priok,” kata Arian.
Menurut Arian, untuk mengantisipasi perlu adanya kerjasama terpadu antar stakeholders untuk memutus mata rantai peredaran narkoba yang masuk melalui jalur pelabuhan Tanjung Priok.
Sebagaimana diketahui, pihak kepolisian telah berhasil menggagalkan penyelundupan Shabu dari penumpang KM Dorolonda seberat 4.000 gram (4 kg) pada April 2017 lalu, dan Shabu seberat 5.000 gram pada Mei 2017 lalu.
Pada kesempatan sama, kepala kesehatan pelabuhan Tanjung Priok R. Wijanarko mengatakan sangat mengapresiasi akan kegiatan yang dimotori pihak kantor otoritas pelabuhan Priok.
“Pelabuhan Tanjung Priok sudah menjadi pelabuhan sehat, dan tahun 2016 memperoleh penghargaan dari menteri kesehatan,” tuturnya.
Hadir pada acara ini antara lain, Capt. Sudiono (kepala Syahbandar Utama pelabuhan Priok), sekretaris Alfi Jakarta Adil Karim, Ketua dewan Pelabuhan Sungkono Ali, dan perwakilan APBMI Jakarta. (***)