Manajemen terminal petikemas Semarang (TPKS) saat ini tengah fokus untuk meningkatkan layanan kepada para pengguna jasanya.
Hal itu diungkapkan M. Taufik, General Manager TPKS kepada Ocean Week, ketika dihubungi melalui whatsApp, Senin sore (2/11).
“Kami sedang fokus meningkatkan layanan ke pengguna Jasa melalui, Perbaikan Sistem Pembayaran –> AutoCollection. Lalu Peningkatan Kapasitas Dermaga yakni Peninggian dan Perpanjangan Dermaga yang sedang proses pembangunan secara bertahap dan diagendakan selesai di tahun 2025,” kata Taufik menjelaskan.
Dia juga menyatakan selama pandemi covid-19 ini, kegiatan kapal maupun barang yang keluar masuk ke terminal terbesar di Jawa Tengah ini cukup stabil.
“Meski ada penurunan, namun tak signifikan,” ujarnya lagi.
Berdasarkan catatan di TPKS, volume petikemas di 2020 melalui terminal ini (sampai Oktober) tercapai 537.388 TEUs atau 322.858 box. “Turun 2% dibandingkan tahun 2019 lalu di periode yang sama,” katanya.
Untuk diketahui, di Tanjung Emas sudah diterapkan kebijakan single submission dan joint inspection untuk petikemas.
Dengan sistem tersebut, dapat menghemat cost logistik dan juga waktu. Sehingga dwelling time di pelabuhan ini dapat tertekan.
Konon dengan sistem tersebut penghematan cost nya bisa mencapai Rp 2 jutaan rupiah, dan ini sangat menguntungkan bagi pemilik barang.
ALFI Jateng dan GINSI Jateng pun menyambut positif pelaksanaan single submission dan joint inspection tersebut.
Para pelaku usaha di Tanjung Emas ini berharap agar layanan yang ada di pelabuhan ini terus membaik di masa depan. (***)