Untuk meningkatkan konektivitas dalam rangka mendukung program Tol Laut dan peningkatan service kepada konsumen, PT Pelindo I terus melakukan pengembangan fasilitas.
Misalnya, Terminal Peti Kemas Domestik Belawan (TPKDB) yang merupakan salah satu unit usaha Pelindo 1 yang mengelola kegiatan bongkar muat peti kemas domestik antar pulau. Terminal peti kemas ini juga merupakan pendukung program Tol Laut Pemerintah yang bertujuan menurunkan biaya logistik serta memperkuat konektivitas pelabuhan nasional.
GM TPKDB Indra Pamulihan menyatakan pihaknya telah menyelesaikan serangkaian program penataan dan pengembangan secara menyeluruh pada Pelabuhan Belawan. Program itu antara lain, pembangunan Dedicated Terminal berupa terminal minyak sawit mentah (CPO) di Pelabuhan Belawan Multipurpose. Melalui pembangunan ini kapasitas terminal dapat ditingkatkan menjadi 1,8 juta ton. Ada pula Shorebase Terminal dan Car Terminal dengan kapasitas 880 unit mobil. Serta Terminal Curah Kering berkapasitas sebesar 1 juta ton, juga Terminal General Cargo dan Dermaga Industri Kimia Dasar (IKD).
“Kemarin juga kita sudah datangkan empat unit alat bongkar muat peti kemas Rubber Tyred Gantry di Terminal Peti Kemas Domestik Belawan yang diangkut Kapal MV Biglift Biffin,” kata Indra seperti dikutip Antara, Senin (12/11).
Sebelumnya, Indra juga menyatakan TPKD Belawan telah mendatangkan 4 unit RTG. Alat itu diangkut menggunakan kapal MV Biglift Biffin yang sandar di dermaga TPKDB pada Minggu dini hari kemarin.
Kedatangan Rubber Tyred Gantry (RTG) diharapkan dapat memperkuat peningkatan layanan bongkar muat peti kemas di TPKDB. Hal ini mengingat volume bongkar muat peti kemas di TPKDB menunjukkan tren yang terus meningkat.
Menurut catatan pihaknya pertumbuhan volume bongkar muat peti kemas hingga bulan Oktober 2018 sebesar 355.274 box atau mengalami peningkatan sebesar 8,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar 326.975 box. Peningkatan tersebut juga setara dengan 426.629 TEUs, atau tumbuh 8,92% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 sebesar 391.662 TEUs.
Selain volume, produktivitas bongkar muat peti kemas di TPKDB juga tercatat mengalami peningkatan. Produktivitas bongkar muat peti kemas tahun 2017 sebesar 32 B/S/H (Box/Ship/Hour) meningkat 15% menjadi 37 B/S/H hingga bulan Oktober tahun 2018.
Dengan kondisi itu, saat ini TPKDB baru didukung dengan berberapa fasilitas dan peralatan bongkar muat peti kemas, seperti 4 unit Container Crane, 5 unit Mobile Harbour Crane (MHC), 9 unit Rubber Tyred Gantry (RTG), 18 unit Headtruck, 20 unit Terminal Tractor, 2 unit Reach Staker, 2 unit Side Loader, dan 1 unit Forklift.
“Untuk itu dengan kedatangan 4 unit RTG baru di TPKDB diharapkan dapat meningkatkan pelayanan untuk memperlancar kegiatan bongkar muat di TPKDB,” katanya. (ant/ow/**)