Adanya pandemi corona di Indonesia yang sudah berjalan sekitar 3 bulan, membuat usaha pelayaran rakyat (PELRA) semakin terpuruk.
Ribuan pekerja di angkutan laut ini banyak yang dirumahkan, karena muatan berkurang tajam. Kalau masih ada sebagian yang jalan hanya cukup untuk menutupi operasional.
Ironinya, pemerintah (Hubla) kurang begitu memperhatikan terhadap nasib masa depan pelayaran rakyat ini.
Ketua PELRA Pelabuhan Sunda Kelapa, Abdullah membenarkan jika sampai sekarang tidak ada kebijakan khusus untuk Pelra selama pandemi corona ini.
“Kita pelra berjuang sendiri untuk mendapatkan muatan. Dan saat sekarang banyak berkurang dikarenakan kebijakan penerapan sosial berskala besar (PSBB) dibeberapa wilayah di Indonesia,” kata Abdullah kepada Ocean Week, di Jakarta, Rabu pagi (13/5).
Dia berharap pemerintah (Hubla) memperhatikan akan kelangsungan hidup usaha rakyat kecil ini. “Paling tidak ada kebijakan khusus pada kami (PELRA) di masa pandemi ini sehingga kami bisa bertahan hidup,” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa kapal-kapal anggota PELRA di Sunda Kelapa ada ratusan, dan diseluruh Indonesia mencapai ribuan. (**)