Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto menilai target pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sektor transportasi dan logistik pada 2021 terlalu ambisius, terutama dalam upaya peningkatan efisiensi logistik dan pengembangan konektivitas.
“Saya kira apa yang dikemukakan dan targetnya Presiden cukup ambisius, meski masih cukup realistis. Pemerintah juga sudah memiliki fokus untuk kerek kinerja ekonomi kan. Tapi tentu ini semua bergantung pada realisasi di lapangan, apakah setiap program dan kebijakannya akan mudah dan cepat diimplementasikan dan berdampak pada masyararakat,” kata Carmelita menjawab Ocean Week, usai acara webinar, Rabu (19/8).
Dia menyatakan, bahwa pada kuartal II tahun ini, sektor transportasi dan pergudangan keseluruhan minus hingga 30,84% (yoy), sedangkan kinerja sektor transportasi laut turun hingga 17,48% (yoy). Hal ini karena imbas dari Covid-19.
Menurut Meme (panggilannya), sekarang ini perusahaan pelayaran sedang berusaha untuk menjaga arus kas nya. “Makanya kami membutuhkan dukungan stimulus soal moneter yakni pemberian rescheduling atau penjadwalan ulang pembayaran angsuran pokok pinjaman, dan Pemberian reconditioning atau keringanan syarat pinjaman. ini agar bisa segera direalisasikan di lapangan,” ujarnya.
Carmelita menegaskan pentingnya pemberian reconditioning atau keringanan syarat pinjaman agar bisa segera direalisasikan di lapangan. Dengan begitu, industri transportasi akan tetap dapat bertahan hingga 2021.
Meme juga mencontohkan, salah satu target Presiden yakni implementasi B30 dan persiapan B100 pada campuran BBM bagi mesin diesel. Dia menilai B30 merupakan tantangan tersendiri di sektor pelayaran.
“Untuk B30 ini memang menjadi tantangan kami di pelayaran karena akan meningkatkan maintenance cost, makanya kami mengharapkan adanya insentif penyeimbang dari kenaikan maintenance cost,” jelasnya.
Carmelita juga meminta adanya pembebasan PPN dan PBBKB pembelian bahan bakar.
Selain itu, INSA pun menyambut baik pengembangan kawasan industri dengan harapan akan meningkatkan cargo throughput. “Kita semua tau volume kargo mayoritas turun. Tapi kami tetap optimis kedepan bisnis akan membaik,” kata Carmelita. (***)