Setelah membangun dari tahun 2018 lalu, alhirnya PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) akan segera memiliki tambahan dua dermaga baru, yakni dermaga 7.1 dan dermaga 7.2.
Rencananya kedua dermaga itu akan diresmikan pengoperasiannya pada pertengahan Juni 2019 mendatang. Dengantambah dermaga, akan menambah jumlah slot dermaga Cigading menjadi 17.
“Saat ini kapasitas total pelabuhan Cigading, Cilegon, Banten memiliki kapasitas 21 juta ton. Dengan kapasitas bongkar muat 4 juta ton, dua dermaga itu akan menambah kapasitas total Cigading menjadi 25 juta ton. Kedua dermaga nantinya dapat disandari kapal berbobot 70.000 DWT,” kata Dirut PT KBS Alugoro Mulyowahyudi kepada pers, kemarin.
Menurut dia, dermaga tersebut juga akan dilengkapi dengan 4 unit Jib Crane. Dermaga baru tersebut akan jadi dermaga umum untuk layanan barang dari grup kargo Krakatau Steel dan Krakatau Posco. Selain melayani kegiatan bongkar muat baja dan bahan baku baja, juga bisa dengan perusahaan swasta untuk barang bulk seperti gandum, semen, batu bara dan lainnya.
Alugoro menyatakan bahwa pihaknya tahun ini mentargetkan dapat menangani kegiatan sebesar 21,4 juta ton. Tahun lalu (2018), KBS mencatatkan sebanyak 17,2 juta ton.
KBS optimis capaian kenaikan sekitar 24% itu kegiatan dapat diraihnya, karena selain kenaikan kargo PT Krakatau Steel Tbk, PT Krakatau Posco, juga adanya pihak ketiga, dan beroperasinya dua dermaga baru itu.
Saat ini PT KBS mengikuti tender untuk menjadi pengelola pelabuhan milik PLN untuk bongkar muat batu bara PLTU di Batang, Jawa Tengah dan Bojanegara, Banten.
Selama ini, perseroan berpengalaman mengelola pelabuhan PLN di Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah.
Selain itu semua, PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) juga mengambil alih kepemilikan PT Wahana Sentana Baja (WSB) yang sahamnya dimiliki Dana Pensiun Krakatau Steel (DPKS).
Juga mengambil alih PT Multi Sentana Baja (MSB) yang sahamnya dimiliki oleh PT Purna Sentana Baja (PSB). Penandatanganan nota kesepahaman pengambil alihan kedua perusahaan tersebut telah dilakukan hari Selasa, (16/4) lalu.
Alugoro mengatakan pengambil alihan dua perusahaan tersebut bertujuan untuk mendukung dan memperluas servis logistik di KBS yang melakukan bisnis multimoda.
KBS berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1 triliun dan laba Rp 150 miliar. Dengan berjalannya 4 anak perusahaan saat ini, KBS menargetkan kenaikan pendapatan di tahun 2019 menjadi Rp 1,5 triliun dan laba sebesar Rp 220 miliar. (ktn/**)