Kepala Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok capt. Wisnu Handoko melakukan paparan hasil kerjanya selama tahun 2020 ini.
Didampingi para Kabid nya yakni Stefanus, Detri, dan Prihanta, capt. Wisnu Handoko membeberkan banyak hal yang telah dicapainya selama ini. Misalnya, dari sisi layanan yang mayoritas sudah menggunakan sistem online.
“Kita pelan2 nantinya online semua, karena memang masih ada beberapa layanan yang masih manual. Tapi kantor Syahbandar Priok siap mendukung kelancaran pelayanan,” katanya, dihadapan para wartawan, di Jakarta, Selasa (22/12).
Mantan direktur Lala Ditjen Perhubungan Laut ini menceritakan bagaimana ada 38 layanan dibidang SHSK, lalu 30 pelayanan di Keselamatan Berlayar, dan 24 pelayanan di bidang PPP.
Misalnya untuk layanan SHSK pengantar sertifikat sementara menjadi permanen, penerbitan sertifikat keselamatan garis muat kapal, penerbitan sertifikat keselamatan konstruksi kapal, penerbitan sertifikat keselamatan perlengkapan kapal, penerbitan sertifikat keselamatan radio kapal, penerbitan sertifikat untuk dangerous good, penerbitan pembaharuan sertifikat keselamatan kapal pengawasan docking.
“Masih banyak lagi, dan hampir semua sudah menggunakan online sistem,” katanya.
Sedangkan pelayanan dibidang keselamatan berlayar yang meliputi buku pelaut, penggantian buku pelaut yang habis masa berlaku, buku pelaut pengganti hilang, perpanjangan buku pelaut (manual dan online), pencantuman sertifikat keahlian pelaut, pengesahan crew list (online dan manual), surat persetujuan kegiatan kapal, surat keterangan penunjukan pandu, surat persetujuan olah gerak kapal, surat persetujuan berlayar (manual dan online), lapor tiba kapal, pemeriksaan kapal asing, dan sebagainya juga dijelaskan secara rinci oleh Capt. Wisnu Handoko.
Meski sesekali dia meminta para Kabidnya untuk menambahkan secara detil apa saja kinerja yang sudah dicapai oleh Kesyahbandaran Priok selama tahun 2020 ini.
Capt. Wisnu juga bercerita pencapaian dibidang PPP.
Misalnya bagaimana setiap hari pihaknya selalu melakukan patroli menggunakan kapal patroli milik Syahbandar Utama Priok.
Lalu bagaimana penanggulangan limbah pelayaran. “Kalau yang sampah sudah, namun yang limbah minyak, kami terus melakukan upaya, bahkan sudah juga launching pananganan limbah terpadu yang dimotori oleh tiga pelayaran dengan 9 kapal,” ungkap Wisnu Handoko.
Tentunya, jelas Capt. Wisnu, dibidang PPP masih banyak layanan yang dilakukannya.
“Kita fokus pada digitalisasi, dan tak tertutup kemungkinan akan memproduk sendiri digitalisasi untuk kelancaran layanan, mengingat belum semua layanan konek dengan inaoortnet,” ujarnya dibenarkan Stefanus, salah satu Kabidnya.
Wisnu menambahkan bahwa layanan di kantor Syahbandar Priok dilakukan 24 jam tujuh hari.
“Untuk pengamanan kita setiap hari melakukan pengamanan dengan kapal yang ada, termasuk untuk pengawasan limbah B3, dan rekomendasi kepada TUKS,” ujarnya dibenarkan Prihanta.
Untuk bongkar muat barang berbahaya sudah online. Terkait dengan salvage ada juga tapi jarang terjadi. “Terkait kecelakaan kapal kita berharap zero accident,” tegasnya.
Untuk pengawasan ada 6 kapal yang secara rutin mengawasi kegiatan di terminal-terminal, karena comply ISPS-code.
Wisnu menambahkan bahwa kunjungan di pelabuhan Priok yang tiba tercatat 13.627 unit kapal, sedangkan yang berangkat ada 14.640 kapal. “Sekarang ini sudah menunjukkan peningkatan,” katanya lagi.
Sementara itu, pihak Syahbandar juga mencatat olah gerak kapal di pelabuhan ini yang secara online mencapai 17.607, manual 441, dan SPOG berkala ada 1.506.
Menjawab pertanyaan kapal-kapal laid up atau lay up yang sudah menahun di pelabuhan Priok, Wisnu Handoko mengungkapkan sudah melakukan penanganan terhadap kapal-kapal tersebut.
“Kapal-kapal tersebut sudah diposisikan pada tempatnya sesuai aturan,” ujarnya.
Dia berharap capaian kinerjanya di tahun 2020 ini akan mendorong semua tim Kesyahbandaran untuk lebih bersemangat lagi bekerja, sehingga tahun 2021 akan lebih baik lagi. (***)