Kementerian Perhubungan cq Direktorat Perhubungan Laut (Hubla) menggelar rapat koordinasi nasional Perintis dan Tol Laut pada Kamis ini (21/3), bertempat di Grand Mercure Hotel, Yogjakarta.
Rapat yang akan dibuka Dirjen Hubla Agus Purnomo, diikuti oleh seluruh Otoritas Pelabuhan (OP) dan KSOP di seluruh Indonesia, juga dihadiri oleh para Pemda, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Menurut Direktur Lala Capt Wisnu Handoko, dalam rakornas ini, pihaknya mentargetkan bahwa program tol laut di 2019 ini, semua kapal yang sudah dibangun melalui program PSN sebanyak 156 itu dapat dioperasikan secara optimal.
“Kemudian membangun level konektivitas dengan semua armada kapal Kewajiban Pelayanan Publik meliputi kapal induk angkutan barang, kapal PSO Penumpang, kapal kontainer feeder, kapal perintis, kapal Sungai Danau Penyeberangan (SDP), kapal rede dan kapal Pelra, sehingga distribusi logistik end to end,” kata Wisnu kepada Ocean Week, Kamis malam.
Menurut Wisnu, yang tidak kalah penting yakni bagaimana meningkat konektivitas antar moda perintis darat,laut, dan udara. “Memantapkan sinergi penatalaksanaan dan pengawasan distribusi logistik bersama kementerian perdagangan melalui gudang-gudang gerai maritim. Lalu meningkatkan peran Pemda dalam mengkonsolidasi muatan balik hasil produksi daerah, sehingga alasan muatan balik sepi tak ada lagi,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga ingin memantapkan penggunaan smart logistik dengan Teknologi Informasi. “Nah, untuk ini kami juga akan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Tapi yang penting kami ingin mengajak Pemda agar mereka (Pemda-red) bisa mamanfaatkan tol laut ini sebagai sarana meningkatkan perekonomian di wilayahnya. Tentunya, di wilayah bersangkutan pasti banyak potensi-potensi kekayaan hasil pertanian, perkebunan, peternakan yang bisa keluar, sehingga kapal-kapal yang masuk juga baliknya ada barang yang dibawa,” katanya lagi.
Wisnu juga mengungkapkan jika tol laut di tahun 2019 ini sudah melayani 19 rute, di seluruh Indonesia, baik yang dioperatori oleh PT Pelni dan ASDP melalui penugasan, maupun operator swasta.
Dia menambahkan bahwa subsidi untuk tol laut di tahun ini tidak sampai Rp 300 miliar, turun dibandingkan pada awal dilaksanakannya program tol laut yang mencapai Rp 400 miliar. (***)