PT Pelindo IV (Persero) melakukan soft launching Makassar New Port (MNP) tahap I paket A di dermaga Makassar New Port, Jalan Sultan Abdullah Raya, Makassar, Jumat (2/11), sekaligus melepas direct call 11 kontainer komoditi rumput laut, kayu olahan, dan biji kopi tujuan Eropa (Spanyol, Perancis, Belanda) dan Amerika Serikat.
“Ini merupakan direct call perdana dari Makassar langsung ke Eropa dan Amerika. Sebelumnya, ekspor langsung ke dua benua tersebut harus melalui Surabaya dan Jakarta,” kata Dirut Pelindo IV Farid Padang, saat soft launching dan pelepasan direct call tersebut, Jumat (2/11).
Acara soft launching proyek strategis nasional (MNP) senilai Rp 2,51 triliun tersebut dihadiri Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Farid Padang, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Farid Padang menyatakan bahwa direct call perdana dari Makassar ke Eropa dan Amerika merupakan kerjasama antara PT Pelindo IV dengan Pemerintah Provinsi Sulsel.
Sementara itu Guberner Sulsel, Nurdin Abdullah menyatakan, kehadiran Makassar New Port akan sangat bermanfaat jika semua instansi terkait yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan bisa bersinergi.
“Makassar New Port akan sangat bermanfaat sekiranya kita semua bersinergi, jangan hanya Pelindo IV yang berbicara soal efisisensi tapi yang lain jalan ditempat,” ungkapnya.
Seperti diketahui, dermaga Paket 1A sudaht dilengkapi Container Crane (CC). MNP konon akan menjadi hub port di Indonesia Timur untuk mengubah pola angkutan kapal-kapal berukuran besar sekaligus mengurai antrian yang terjadi di pelabuhan eksisting, di Terminal Petikemas Makassar.
MNP mampu menangani petikemas hingga 1,5 juta TEUs. lebih besar dari kapasitas di terminal petikemas makassar yang hanya 350 ribu TEUs.
Proyek MNP secara total menelan investasi sebesar Rp 89,57 triliun yang terbagi menjadi beberapa tahap dan paket. Pada Tahap I, terbagi menjadi empat paket pengerjaan dengan jangka waktu sejak 2015 sampai dengan 2022.
Paket I-A (2015-2018) menelan investasi mencapai Rp 2,51 triliun, paket I-B (2018-2020) mencapai Rp 1,66 triliun, paket I-C (2020-2022) mencapai Rp 2,69 triliun dan paket I-D (2015-2022) mencapai Rp 6,14 triliun.
Pengerjaan Tahap II dan Ultimate (MNP Integrated Economic Zone) menelan investasi masing-masing sebesar Rp 10,01 triliun dan Rp 66,56 triliun, dengan masa pengerjaan proyek sejak 2022 – 2025. Nantinya, MNP akan memiliki total kapasitas mencapai 17,5 juta TEUs. (pld4/**)