Asosiasi Depo Petikemas Indonesia (Asdeki) menginisiasi pertemuan dengan stakeholder kepelabuhanan, pada Selasa (5/6) dalam rangka mencari solusi masalah kemacetan di Tanjung Priok. Bukan hanya itu saja, Asdeki juga menyinggung bagaimana mengantisipasi aktivitas bisnsi di pelabuhan selama libur panjang Lebaran 1439 H mendatang.
“Kami mengundang Dinas Perhubungan Jakarta, Pelayaran (INSA), Trucking (Aptrindo), Ginsi, Terminal Petikemas (NPCT1), dan perusahaan depo petikemas untuk mendengarkan pendapat dan masukan dari mereka mengenai macet di seputar pelabuhan Priok yang sangat merugikan dunia usaha, sekaligus mengantisipasi libur panjang Lebaran,” kata H. Muslan, Ketua Umum DPP Asdeki kepada Ocean Week, usai Temu Koordinasi dengan mitra usaha sekaligus berbuka puasa bersama, di Jakarta Utara, Selasa (5/6).
Berbagai masukan dari masing-masing sektor akan ditampung Asdeki untuk kemudian dijadikan sebagai usulan ke pemerintah mengenai solusi kemacetan di Priok tersebut. “Kami nanti akan sampaikan resume dari hasil pertemuan ini kepada Presiden Jokowi,” ungkap Khairul Mahalli, Sekjen Asdeki bersemangat.
Khairul juga mengaku prihatin dengan kebijakan pemerintah terkait libur panjang Lebaran 2018 ini, terutama diliburkannya juga perbankan. “Bank kliring terakhir nanti pada Jumat (8/6) nanti, sehingga mulai Senin minggu depan, kalau kita melakukan kegiatan di pelabuhan bisa-bisa akan terkendala, karena bank tutup,” ujar Khairul.
Makanya, Ketua Umum GPEI ini berharap pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan libur panjang ini, terutama perbankan. “Kalau bisa bank jangan tutup, ada yang piket sehingga kegiatan ekspor impor, atau kegiatan domestik di pelabuhan tetap berjalan lancar,” ungkap Khairul. (***)