Sekjen Kementerian Perhubungan Sugiharjo memastikan operator Pelabuhan Patimban bakal dibuka lewat proses lelang. Dan perusahaan yang terpilih menjadi operator diharapkan bisa memberikan layanan prima dengan harga konpetitif.
Informasi yang diperoleh Ocean Week menyebutkan bahwa ada tiga operator asal negeri Jepang yang dipastikan akan masuk ke Patimban. Mereka adalah Toyota, Mitshui, dan Itochu, semuanya merupakan produsen kendaraan (mobil). Namun dari tiga calon operator tersebut, siapa yang bakal menjadi operator pelabuhan Patimban, belum ada yang tahu, karena masih harus melalui proses panjang.
Ada pula yang menyebut PT Pelindo II pun akan ikutan menjadi salah satu operator untuk pelabuhan Patimban.
Sementara itu, Sugiharjo menyatakan bahwa Pelabuhan Patimban bakal dikelola oleh konsorsium asal perusahaan Indonesia dengan Jepang, dengan porsi saham 51% sedangkan Jepang 49%.
Menurut Sekjen, porsi saham operator Indonesia, yakni badan usaha pelabuhan (BUP) milik negara bakal menggenggam 25% saham, sedangkan sisanya sebesar 26% bakal dimiliki oleh swasta.
Karena itu, Sugiharjo berharap kalangan swasta juga berminat menjadi operator Pelabuhan Patimban.
“Saya contohkan pelabuhan (terminal petikemas) Palaran yang dikelola BUP PT Pelabuhan Samudera Palaran, anak perusahaan PT Samudera Indonesia dengan konsesi 50 tahun, bisa bagus dan kompetitif,” kata Sugiharjo, kepada pers, di Jakarta, Senin (6/11).
Seperti diketahui, pembangunan Pelabuhan Patimban terbagi menjadi 3 tahap, khusus untuk tahap pertama terbagi lagi ke dalam dua fase.
Tahap pertama fase 1 Pelabuhan Patimban akan memiliki terminal kendaraan dengan dermaga sepanjang 300 m serta terminal peti kemas 420 x 35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan tahap 1, 2 dan 3 sepanjang 4.320 meter, serta kedalaman perairan -10 m LWS.
Untuk lapangan peti kemas memiliki luas 35 hektar dengan kapasitas 250.000 TEUs dari total kapasitas Tahap 1 sebesar 3,75 TEUs.
Sedangkan pada tahap pertama fase kedua, terminal kendaraan menjadi 690 m sedangkan terminal peti kemas diperpanjang dan diperluas menjadi 1.740 x 35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan 4.320 meter, dengan kedalaman -14 m LWS.
Lapangan peti kemas diperluas menjadi 66 hektar dengan kapasitas 3,5 juta TEUs dari total kapasitas 3,75 TEUs untuk Tahap 1.
Pembiayaan pembangunan Pelabuhan Patimban didanai melalui pinjaman Japan International Coorporation Agency (JICA) sebesar US$ 1,03 Miliar, dan pendanaan dari dalam negeri antara lain untuk pengadaan lahan sekitar Rp. 500 Miliar.
Sementara untuk anggaran pengadaan peralatan, pengoperasian dan pemeliharaan akan menjadi porsi operator pelabuhan. (***)