Dewan pimpinan pusat Indonesia Maritime Pilots’ Association (INAMPA) atau Asosiasi Pandu Indonesia sebagai wadah profesi resmi Perwira Pandu Maritim Indonesia, akan mengukuhkan DPW Kepulauan Riau (Kepri) dan ASEAN pada Selasa (2/4), bertempat di Hotel Ibis Style Batam.
Menurut Ketua Umum INAMPA, Pasoroan Herman Harianja, dalam kegiatan tersebut juga diisi seminar “Pemanduan di Selat Malaka & selat Singapura” dengan nara sumber antara lain, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Sesmenko Bidang Kemaritiman, dan Laksamana TSNB Hutabarat – Kepala Staf Armada I TNI-AL dan Gubernur Kepri.
“Kegiatan ini merupakan perhelatan membangun etos dan jiwa kemaritiman di daerah perbatasan yang strategis di Provinsi Kepulauan Riau,” katanya didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Rini Harpin, dihadapan para wartawan, di Batam, Minggu (31/3).
Herman menyatakan, bahwa INAMPA terus mendukung program pemerintah tentang pemanduan Selat Malaka & Selat Singapore. “Selain itu meningkatkan keselamatan maritim di Selat tersibuk kedua didunia tersebut. Meningkatkan potensi SDM Indonesia untuk pemanduan Selat Malaka & Singapore melalui Peranan Pandu Maritim yang telah siap pakai dan berkelas dunia. Serta ikut berperan membantu Pemerintah daerah membangun kemaritiman di Kepri,” ungkapnya.

Mantan direktur PT Pelindo I ini menilai bahwa kolaborasi Instansi Kemaritiman di Indonesia baik pusat dan daerah dalam meningkatkan layanan jasa kemaritiman kepada pengguna/usernya sangatlah perlu.
Herman menambahkan, peranan Selat Malaka & Selat Singapore sangat penting bagi kehidupan manusia baik untuk daerah kawasan maupun dunia Internasional, terutama pada sektor perdagangan dan kegiatan ekonomi.
Sebagai Selat tersibuk kedua di dunia dengan arus lalu lintas kapal berbagai ukuran mencapai kurang lebih 200 kapal perhari, serta muatan yang beraneka ragam, menjadikan selat ini sarat dengan issue keselamatan maritim, pertahanan, keamanan dan perlindungan serta kesinambungan maritim untuk masa depan masyarakat Indonesia, regional dan dunia Internasional.
Oleh sebab itu, INAMPA sebagai organisasi profesi Perwira Pandu Maritim di seluruh Indonesia memegang peranan sangat penting dan strategis dalam menjalankan fungsi pemerintahan melalui keselamatan kapal-kapal yang keluar masuk perairan Indonesia yang telah ditetapkan sebagai perairan wajib Pandu maupun Pandu luar biasa tersebut.
Dalam usianya yang ke-16 tahun, INAMPA ingin terus berkarya dan berkontribusi nyata kepada bangsa, negara dan rakyat Indonesia, untuk selalu mendukung program Pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros Maritim Dunia dan program Tol Laut demi pemerataan pembangunan di Indonesia.
“Poros Maritim Dunia memberi makna bagaimana Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, II dan III dapat dan harus memberikan nilai tambah kepada seluruh rakyat Indonesia dalam perspektif ekonomi, budaya, politik, pertahanan, keamanan, lingkungan maritim, diplomasi, kolaborasi dan lain-lain,” kata Herman.
Seperti diketahui bahwa 40% kargo dunia melewati perairan Indonesia untuk jalur distribusi logistic laut. “Alangkah sangat naif bila dengan lautan yang luas, kaya dengan berbagai sumber daya alam, strategis namun belum memberikan makna dan benefit yang optimal untuk kemaslahatan rakyat Indonesia,” ucapnya.
Herman berharap INAMPA akan selalu menjadi yang terdepan dalam keselamatan pelayaran di Indonesia maupun internasional. (***)