PT Pelabuhan Tanjong Batu Belitung Indonesia, pengelola pelabuhan Tanjung Batu di Belitung resmi sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
BUP tersebut diperolehnya tanggal 22 Februari 2019 lalu. “Jadi mulai tanggal 22 Februari, PT Pelabuhan Tanjong Batu Belitung Indonesia sudah BUP,” kata Iskandar Rosul, President Director perseroan tersebut kepada Ocean Week, melalui WhatsApp-nya, Selasa pagi (9/4).
Setelah menjadi BUP, ujar Iskandar, pihaknya dalam waktu dekat akan mengajukan KSP, kerjasama pemanfaatan barang milik negara. “Setelah ini beres, baru mengajukan konsesi,” ungkapnya.
Iskandar juga bercerita bahwa setelah menjadi BUP, pihaknya telah melakukan MoU dengan beberapa perusahaan swasta untuk mengembangkan pelabuhan Tanjung Batu yang dikelolalanya.
“Salah satunya dengan PT Hokari Linex Pratama, perusahaan Bahan Bakar Minyak (BBM), rencana akan memanfaatkan dua hektar lahan bagian darat pelabuhan Tanjung Batu untuk dibangun tangki BBM dan Gas Elpiji. Bupati Belitung (H. Sahani Saleh) sudah mensupport,” kata Iskandar.

Selain itu, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan PT PUS (BW Hotel Group) yang juga akan membangun tangki untuk CPO di atas lahan 2.500 m2. Termasuk pipanisasinya hingga ke ujung dermaga. Rencana tangki curah itu dibangun di belakang kantor KSOP. “Saat ini sedang proses pengurukan lahan,” ucapnya lagi.
Bukan itu saja, rencana lainnya yaitu membangun pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) oleh salah satu perusahaan ternama di Indonesia.
Sementara itu, Bupati Belitung H. Sani Saleh, kepada wartawan menyatakan, pelabuhan Tanjung Batu direncanakan untuk bisa menangani kegiatan ekspor impor.
“Itu rencana jangka panjangnya, karena ini sangat berhubungan dengan KEK Industri itu. Pelabuhan itu juga bisa dimanfaatkan untuk Pelabuhan penumpang,” kata Sahani Saleh. (pb/ow/**)