Ancaman serangan di pelabuhan-pelabuhan di Pantai Timur dan Gulf Coast telah hilang, dan laju peti kemas dari laut transpasifik ke Amerika Serikat telah kembali normal.
Dikutip dari laporan FreightWaves di New York menyebutkan Frontloading menjelang kemungkinan pemogokan pada bulan Januari telah membantu menjaga tarif peti kemas di Amerika Utara tetap tinggi hingga bulan November, namun tidak lagi menjadi pendorong tarif karena tenggat waktu pemogokan semakin dekat.
Menurut Levine, kepala penelitian analis Freightos, untuk pekan yang berakhir 10 Januari, Freightos Baltic Index menemukan bahwa tarif Asia-US West Coast tetap pada level US$5.924 per FEU.
Harga di kawasan Pantai Timur Asia-AS turun satu persen menjadi $6.898 per FEU.
“Meskipun harga di wilayah transpasifik berada pada level yang sama pada minggu lalu, harga telah meningkat tajam pada awal bulan ini karena permintaan meningkat menjelang liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada tanggal 29 Januari,” kata Levine.
“Harga di Asia-Pantai Barat naik 52 persen dibandingkan akhir Desember hingga mencapai $6.000 per FEU, dengan harga di Pantai Timur sekitar $7.000 per FEU dengan kenaikan 30 persen,” ujarnya.
Stabilitas serupa juga terjadi di jalur Asia-Eropa-Mediterania. Tarif Asia-Eropa Utara meningkat satu persen menjadi $5,640 per FEU.
Harga Asia-Mediterania meningkat satu persen menjadi $5,685 per FEU. “Untuk pengirim barang di Asia-Eropa dan Mediterania, permintaan pada Tahun Baru Imlek dimulai lebih awal dari biasanya karena waktu tunggu yang lebih lama dari pengalihan Laut Merah,” kata Levine.
Tarif yang meningkat sekitar 60 persen dari awal November hingga Desember hingga sekitar $5.500 per FEU telah stabil sejak saat itu, dengan tarif harian mulai menurun.
Levine mengatakan laporan dari beberapa operator yang berencana menurunkan harga menjadi sekitar $4.000 per FEU menunjukkan berakhirnya kesibukan Tahun Baru Imlek lebih awal dan rendahnya ekspektasi terhadap tekanan kenaikan suku bunga setelah liburan.
“Harga di Asia-Eropa akan segera turun kembali ke harga terendah era krisis Laut Merah, yaitu $3.000-$4.000 per FEU pada periode permintaan rendah tahun lalu,” katanya.
Tetapi tarif transpasifik mungkin tidak akan turun secara signifikan setelah permintaan pada Tahun Baru Imlek berkurang, karena peningkatan tarif di awal menjelang perkiraan kenaikan tarif AS mungkin akan menjaga volume lebih tinggi dibandingkan pada kuartal pertama.
Levine mengutip laporan Federasi Ritel Nasional yang memproyeksikan peningkatan 10 persen pada volume bulan Januari dibandingkan tahun lalu. (**/scn)