Pemerintah membuka peluang besar swasta nasional bisa mengelola pelabuhan Patimban, di Subang, Jawa Barat. Itu kata Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
Dengan dibakanya kran tersebut, Samudera Indonesia grup menyatakan ingin mengikuti tender untuk mengelola pelabuhan Patimban.
Dirut PT Samudera Indonesia Tangguh, Bani Mulia kepada Ocean Week, menegaskan kalau perusahaannya dipastikan bakal mengikuti tender pengelolaan Patimban. “Kita sudah mempersiapkan diri sesuai dengan expertise dan pengalaman Samudera Ports dalam pengelolaan dan pembangunan terminal peti kemas. Dan kita juga siap dan sedang menjajaki pembicaraan dengan berbagai mitra/partner yang bisa berkolaborasi dalam tender Patimban tersebut,” katanya saat dihubungi Senin malam (24/6).
Bani menyambut baik atas pernyataan Menko Maritim Luhut Panjaitan yang mengungkapkan bahwa pengelolaan Pelabuhan Patimban akan dilakukan oleh swasta dan tidak melibatkan BUMN seperti Pelindo. “Itu positif, karena dengan swasta yang mengelola pelabuhan, akan terjadi kompetisi positif,” ungkapnya.

Sebelumnya Menko Maritim Luhut Panjaitan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6), menyatakan jika pengelolaan Patimban akan dilakukan swasta, tidak melibatkan BUMN. “Patimban sudah, saya kira enggak ada masalah, jadi [pengelolaan] Patimban yang jelas itu swasta murni, tidak mau lagi ada Pelindo atau BUMN,” katanya kepada wartawan.
Luhut mengatakan alasan pengelolaan Pelabuhan Patimban hanya oleh pihak swasta supaya ada persaingan antara pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola oleh BUMN PT Pelindo II dan Patimban. Dengan demikian, pemerintah bisa mengetahui pengelolaan pelabuhan mana yang tidak efisien.
Luhut membocorkan jika pihak swasta yang akan mengelola Pelabuhan Patimban berasal dari Jepang dan Indonesia.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan menargetkan Pelabuhan Patimban dapat beroperasi pada pertengahan 2020. Makanya, pembangunan pelabuhan Patimban terus dikebut.
Pada saat ini, proses pembangunan pelabuhan sudah mencapai 29%. Pemerintah menyatakan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban berjalan sesuai dengan rencana.

Rencananya, pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam 3 tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan dapat melayani 3,5 juta peti kemas (Teus) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta Teus dan pada tahap ketiga akan meningkat hingga 7,5 juta Teus.
Dibangun Kawasan Industri
Infrastruktur di wilayah Subang dinilai apik guna pengembangan kawasan industri. Terlebih lagi saat ini, sedang dibangun Pelabuhan Patimban yang dinilai menambah potensial Subang untuk memajukan industrinya.
Pengamat properti Ali Tranghanda menyebutkan bahwa secara infrastruktur Kabupaten Subang sangat potensial dikembangkan sebagai kawasan industri. Hadirnya Pelabuhan Patimban yang diusung menjadi pelabuhan internasional oleh pemerintah pun diyakini kian memajukan wilayah tersebut.
“Pertumbuhan kawasan industri memang melebar sampai ke Subang dan Majalengka,” kata Ali dikutip dari Antara, Minggu (26/5).
Sejumlah perusahaan saat ini memang tengah bersiap untuk mengembangkan kawasan industri di Kabupaten Subang. Salah satunya PT Surya Semesta Internusa Tbk. Perusahaan terbuka ini akan mengembangkan kawasan industri seluas 2.000 hektare di Kabupaten Subang.
Tahap pertama pengembangan akan dilaksanakan pada kuartal-IV tahun ini 2019 pada lahan seluas 250 hektare. Investasinya diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun.
Terdongkraknya potensi kawasan industri di Subang karena Pelabuhan Patimban diamini pula oleh pengamat transportasi Djoko Setijowarno. Di mana menurutnya, pembangunan kawasan industri memang sudah seharusnya terakses langsung ke pelabuhan.
Mengenai jarak lokasi kawasan industri itu dengan Pelabuhan Patimban, menurut Djoko, tidak menjadi permasalahan. Semua tergantung lahan yang tersedia. “Lokasinya bisa jauh atau dekat, tergantung kepada ketersediaan lahan,” imbuhnya seperti dilansir Antara, Minggu (26/5).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berulangkali mengatakan akan segera mewujudkan pembangunan Pelabuhan Patimban. Ini mengingat sudah ada dukungan pendanaan dari Jepang.
Menhub berharap Pelabuhan Patimban dapat memperbaiki sistem logistik nasional. Hadirnya pelabuhan internasional tersebut diharapkan bisa mempermurah biaya logistik.
Secara teknis Pelabuhan Patimban pada tahap awal akan melayani 3,5 juta TEus. Kemudian kapasitasnya ditingkatkan menjadi 5,5, juta TEus dan 7,5 juta TEus.
”Jadi Pelabuhan Patimban akan sama besarnya dengan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta yang diharapkan bisa operasi pada 2019,” ujarnya. (ow/Ant/***)